Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Guru

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ngeri-ngeri Sedap, Menjaga Rumah Aman Saat Mudik Lebaran

4 April 2024   00:19 Diperbarui: 4 April 2024   00:21 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngeri-ngeri Sedap, Menjaga Rumah Aman Saat Mudik Lebaran
Ilustrasi rumah aman ditinggal mudik. (via seratusnews.id)

Dalam beberapa pekan mendatang, masyarakat akan segera memulai perjalanan mudik ke kampung halaman untuk merayakan momen lebaran, bersilaturahmi, dan saling bermaaf-maafan. 

Bagi mereka yang tinggal atau bekerja di perantauan, tentu momen ini telah lama dinanti setiap tahunnya. Lantaran bertepatan dengan cuti Hari Raya Idul Fitri.

Perjalanan mudik memang memiliki begitu banyak aspek yang menyertainya. Seperti pengalaman spiritual, emosional, finansial, kesehatan kesehatan fisik dan mental health.

Bahwasanya seringkali ada juga rasa berat yang menyertai keputusan untuk meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang cukup lama.

Sebagian orang pasti merasakan kekhawatiran dan kecemasan saat meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama, terutama ketika momen seperti mudik lebaran ini. 

Terutama dalam hal ini bagi mereka yang sudah punya rumah sendiri setelah sekian lama berjuang secara finansial di rantau orang. Walaupun masih nyicil rumah, yang jelas sudah punya aset sendiri dan tidak ngekos lagi.

Bagi hampir semua orang, memiliki rumah sendiri adalah impian yang telah lama dinanti. Namun, ketika momen mudik tiba untuk pertama kalinya setelah memiliki rumah baru, perasaan yang muncul bisa sangat bercampur aduk. 

Di satu sisi, ada kegembiraan dan rasa syukur yang luar biasa atas pencapaian ini. Tapi di sisi lain, juga ada kekhawatiran dan kecemasan meninggalkan rumah yang baru milik sendiri.

Membeli rumah merupakan pencapaian besar dalam kehidupan seseorang. Ini adalah simbol kestabilan dan kemandirian finansial. Namun, ketika momen mudik datang, pemilik rumah baru akan galau menghadapi dilema baru. 

Meninggalkan rumah yang baru dihuni dengan segala pengalaman dan sentuhan pribadi bisa menjadi dilema yang menantang.

Mudik pertama setelah memiliki rumah tentu saja seringkali memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu pikiran. 

Apakah rumah akan tetap aman selama ditinggalkan?
Bagaimana dengan keamanan rumah selama perjalanan? 

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu dapat menciptakan rasa cemas yang signifikan, bahkan dalam momen yang seharusnya penuh kegembiraan dan sukacita.

Namun demikian, dibalik kekhawatiran tersebut juga terdapat kesempatan untuk belajar dan bertumbuh dalam mengelola situasi. 

Momen berharga yang satu ini bisa menjadi langkah awal dalam memahami tanggung jawab sebagai pemilik rumah. 

Melalui pengalaman yang tercipta, seseorang dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya merawat dan melindungi rumah mereka, bahkan dalam suasana ditinggal mudik sekalipun.

Seturut dengan itu, momen mudik ini juga menjadi kesempatan untuk merenungkan makna sebenarnya dari rumah dan pulang kampung. 

Lebih dari sekadar struktur bangunan fisik, rumah adalah tempat dimana kita menciptakan kenangan berharga bersama keluarga dan orang-orang terkasih. 

Sedangkan dalam perjalanan pulang mudik ini, pemilik rumah baru dapat merenungkan arti penting kebersamaan, hubungan keluarga dan hablum minannas, yang seringkali lebih berharga daripada apapun.

Ilustrasi mengunci pintu rumah. (Shutterstock/Wittybear via Kompas.com)
Ilustrasi mengunci pintu rumah. (Shutterstock/Wittybear via Kompas.com)

Tips mudik perdana saat sudah punya rumah

Sejatinya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan bahwa rumah kita tetap aman dan terjaga selama kita sedang pergi untuk mudik ke kampung halaman. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, berikut dibawah ini ada beberapa hal yang saya lakukan setiap kali akan mudik.

1. Pintu dan jendela terkunci dengan baik

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa pintu dan jendela. Ini adalah bagian penting bagi siapa pun yang ingin memasuki rumah. Pastikan bahwa semua pintu dan jendela telah dikunci dengan rapat, sehingga tidak ada celah kecil pun yang dapat dimanfaatkan oleh penyusup. 

Ketika memeriksa kunci dan gembok, pastikan bahwa semuanya masih berfungsi dengan baik. Adalah bijaksana untuk mengganti kunci atau gembok yang sudah rusak atau aus, karena keamanan rumah sangat bergantung pada keefektifan perlindungan dari pintu dan jendela.

2. Listrik dan peralatan elektronik dimatikan 

Pastikan juga untuk mematikan semua perangkat elektronik dan peralatan listrik yang tidak diperlukan, seperti televisi, oven microwave, atau AC. Selain menghemat energi, ini juga dapat mencegah terjadinya korsleting atau overheating yang berpotensi berbahaya. Itu berati kita juga perlu mengosongkan dan membersihkan kulkas.

3. Air dan gas terjaga dari kebocoran

Periksa untuk memastikan bahwa keran air di dalam rumah telah ditutup rapat. Termasuk keran di dapur, kamar mandi, dan halaman depan atau belakang. Dengan melakukan langkah ini, kita dapat mengurangi risiko kerusakan akibat kebocoran air yang tidak terdeteksi selama tidak berada di rumah dan supaya kawasan rumah tidak kebanjiran. Aliran gas juga diputus dengan melepaskan regulator dengan tabung gas.

4. Tinggalkan rumah dalam kondisi bersih dan teratur

Pastikan bahwa kita meninggalkan rumah dalam kondisi yang teratur dan bersih. Ini tidak hanya membuat rumah terlihat dijaga dengan baik, tetapi juga dapat mengurangi risiko kemasukan hewan pengerat seperti tikus atau serangga seperti semut atau kecoa. 

Saya biasanya juga selalu menutup celah bawah pintu belakang dan depan supaya hewan-hewan yang tidak diinginkan tidak masuk melalui celah pintu bagian bawah. Semua sampah harus sudah dibuang sebelum berangkat mudik. Barang atau bahan memasak yang layak dapat disedekahkan kepada tetangga agar bermanfaat.

5. Menitipkan rumah kepada tetangga

Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah kerjasama dengan tetangga karena dapat menjadi faktor kunci dalam menjaga keamanan rumah saat mudik. Berkomunikasi dengan tetangga terdekat dan meminta bantuan mereka untuk mengawasi rumah kita dapat memberikan tambahan rasa aman dan nyaman. Kita juga bisa melapor kepada petugas keamanan perumahan, satpam, maupun pihak RT bahwa kita memang mudik.

Selain 5 poin penting diatas, ada 1 poin tambahan yang dapat menjadi keamanan ekstra untuk melindungi rumah aman selama mudik yakni alarm dan kamera pengawas (CCTV) yang dapat dikontrol dari jarak jauh. Ini tentunya membutuhkan dana yang jika memang diperlukan dapat dipasang jauh-jauh hari sebelum melakukan perjalanan mudik. 

Rumah baru saat ini terkadang juga sudah dilengkapi dengan sistem smart door lock. Kita juga bisa jauh-jauh hari mendaftar asuransi properti. Pokoknya khusus poin 5 ini sifatnya conditionally dan disesuaikan dengan kondisi finansial pemilik rumah.

Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana pada poin 1-5, pikiran kita dapat merasa lebih tenang saat meninggalkan rumah untuk mudik. Dengan memastikan bahwa rumah kita aman dan terjaga, maka kita dapat sepenuhnya menikmati momen berkumpul dengan keluarga dan merayakan lebaran tanpa beban pikiran.

Jadi, meskipun momen mudik pertama setelah memiliki rumah mungkin diwarnai oleh rasa cemas, itu juga merupakan kesempatan untuk merayakan pencapaian dan refleksi makna sejati dari rumah dan keluarga. 

Dengan menyadari bahwa momen mudik adalah bagian dari perjalanan hidup yang penuh dengan pelajaran berharga, orang-orang yang baru saja memiliki rumah (baru maupun secondary) dapat melangkah maju dengan keyakinan dan harapan besar bahwa rumah akan aman dan baik-baik saja. Aamiin..
Semoga bermanfaat.

*****
Salam berbagi inspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun