Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka
Kuis THR, Game Edukatif Bikin Keluarga Makin Kompak
Salah satu tren yang semakin populer dalam menyemarakkan suasana lebaran adalah melalui berbagai kegiatan permainan atau games-games yang menghibur sekaligus bermakna atau mendidik.
Biasanya, games ini diadakan dalam sesi bagi-bagi THR yang menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang, seperti anak, keponakan, atau bahkan anak-anak tetangga di sekitar rumah.
Dengan adanya games-games ini, suasana sesi bagi-bagi THR pun menjadi lebih seru dan menarik. Keluarga dan kerabat dapat terlibat dalam berbagai permainan yang menghibur.
Salah satu contoh game yang sering dimainkan adalah "kuis bagi-bagi THR". Permainan ini makin tren dan populer di masyarakat dan banyak juga yang menjadikannya konten media sosial.
Permainan berupa siapa yang bisa menjawab pertanyaan kuis dengan benar maka menang dan dikasih THR, tidak hanya menyenangkan tetapi juga memiliki manfaat yang beragam bagi para pesertanya.
Manfaat games edukatif bagi keluarga
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari permainan "kuis bagi-bagi THR" tersebut:
1. Meningkatkan fokus atau konsentrasi.
Karena kuis biasanya menekankan kepada pesertanya perlu memusatkan perhatian mereka pada pertanyaan yang diajukan untuk memberikan jawaban yang tepat dan cepat.
2. Kemampuan memahami pertanyaan dan jawaban secara cepat dan tepat.
Games berupa kuis ini melatih peserta untuk memahami pertanyaan dengan cepat dan memberikan jawaban yang sesuai dengan waktu yang terbatas.
3. Mendorong untuk cepat tanggap menghadapi tantangan.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY CHALANGE
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
