Menilik Tradisi Lebaran Khas yang Diikuti Warga Satu Kampung, Hanya Saat Lebaran Orang-Orang Desa Gumawang Baris di Jalanan
Artinya: "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"(QS ar-Rum:30).
Dijelaskan terkait makna Idul Fitri menurut Al-Quran surat ar-Rum:30, bahwasannya manusia kembali pada fitrahnya, dimana fitrah manusia adalah bersih tanpa dosa. Suka cita Hari Raya Idul Fitri memang patut dirayakan, tapi jangan lengah untuk perjuangan ibadah selanjutnya.
Terkait perayaan Hari Raya Idul Fitri, Indonesia yang merupakan negara dengan keaneragaman budayanya, memiliki tradisi yang beraneka ragam macam tradisi dalam menyambut dan merayakan datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisinya masing-masing yang beraneka ragam macam dalam menyambut dan merayakan datangnya Hari Raya Idul Fitri, dimana tradisi dari masing-masing daerah di Indonesia berbeda, dapat mulai dilihat dari saat malam takbir, ada hal unik serta yang membedakan dari daerah satu dengan daerah lainnya di malam takbir Hari Raya Idul Fitri.
Beraneka ragam tradisi di Indonesia dalam menyambut dan merayakan datangnya Hari Raya Idul Fitri, hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang ada, sajian hidangan olahan makanan yang beraneka ragam dan berbeda pada masing-masing daerah pada saat Hari Raya Idul Fitri, serta hal-hal lainnya yang membuat tradisi dari setiap daerah di Indonesia beraneka ragam.
Terdapat suatu tradisi yang hampir dilakukan setiap kali datang Hari Raya Idul Fitri di salah satu desa daerah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang dilakukan dalam rangka menyambut dan merayakan datangnya Hari Raya Idul Fitri, yaitu tradisi saling bersalam-salaman antar masyarakat satu desa yang dilakukan di depan jalan balai desa, tradisi tersebut dapat dijumpai di Desa Gumawang, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Sejarah Desa Gumawang, Desa Gumwang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Desa Gumawang terletak di sebelah utara Kecamatan Kuwarasan, Desa Gumawang berbatasan dengan 4 desa, sebelah utara berbatasan dengan Desa Wonoyoso, sebelah timur berbatasan dengan Desa Kuwaru, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Maduresa, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Karangsari Kecamatan Buayan.
Dilansir dari website Pemkab Kebumen, terkait sejarah Desa Gumawang, pada waktu itu Desa Gumawang menjadi 2 yaitu : Desa Gumawang dan Desa Karanggayam yang juga memiliki 2 Kepala Desa, kemudian pada tahun 1955 kedua Desa menjadi satu yakni Desa Gumawang dan kembali di pimpin oleh 1 Kepala Desa dengan pembagian wilayah dukuh Gumawang dan dukuh Karanggayam yang memiliki 8 RT dan 4 RW.
Hari Rabu tepat pada tanggal 10 April 2024, saat waktu tepat menunjukkan pukul 08:00 WIB, para masyarakat Desa Gumawang yang mana telah selesai melaksanakan Sholat Hari Raya Idul Fitri pada pukul 07:00 WIB mulai berjalan menuju balai desa untuk melaksanakan suatu tradisi yang biasa dilakukan oleh para masyarakat Desa Gumawang setelah selesai melaksanakan Sholat Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi tersebut yaitu saling bersalam-salaman dan meminta maaf antar masyarakat satu desa yang dilakukan di depan jalan balai desa, tradisi ini hampir selalu dilakukan oleh para masyarakat Desa Gumawang, diikuti hampir semua masyarakat, mulai dari anak-anak, pemuda, orang dewasa, orang tua, dan juga diikuti oleh para perantau atau orang luar daerah yang tengah ikut pulang kampung ke Desa Gumawang.