Rekonsiliasi Hati di Hari yang Fitri
Hati dan pikiran yang kerap berprasangka negatif, tentu perlu untuk disadari.
Sejatinya bahwa hati dan pikiran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sehingga menjadi sangat perlu di momen hari yang fitri ini untuk di seimbangkan kembali.
Meleburkan kesalahan dan dosa, dengan saling melapangkan dada untuk bermaaf-maafan.
Bahwasanya harus menjadi kesadaran seutuhnya bagi kita semua, sebagai manusia biasa, tidak akan pernah lepas dari salah dan dosa.
Sebagai maayarakat muslim, bahwasanya kita semua adalah bersaudara, bahkan dengan seluruh makhluk Ciptaan Tuhan pun, tentunya kita harus bersikap baik dan selalu melembutkan hati agar bisa lapang menerima kesalahan dari siapapun.
Momen di hari yang fitri, kembali sucikan hati dan pikiran atas banyaknya kesalahan dan dosa di masa yang lalu.
Dengan saling berjumpa, bersilaturahmi, dan berkomunikasi untuk saling memaafkan dan merekatkan rasa persaudaraan.
Oleh karena itu momen hari yang fitri ini perlu ssbagai evaluasi dan introspeksi diri, serta melakukan rekonsiliasi antara hati dan pikiran untuk melapangkan dada menerima bentuk kesalahan orang lain, dan tentunya permohonan maaf itu pun juga harus tersampaikan dangan baik dan secara tulus dengan hati yang bersih, itulah kemenangan yang sesungguhnya.