RAMADAN

Mudik Asyik

13 April 2024   12:48 Diperbarui: 13 April 2024   13:07 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Asyik
Dokumen Subhan sama keponakan

Mudik Asyik

Oleh: Subhan Alba Bisyri.

Jkt. 13 April 2024

Sunyi malam dengar suara Jangkrik,
suara jangkrik bikin menarik .
Idul Fitri pasti gak asyik,
kalau gak sempat pulang Mudik

Setelah mengikuti  pelatihan pelatihan spiritual Ramadhan selama satu bulan, setelah Idul Fitri atau biasa juga disebut lebaran, saatnya  sekarang akrab akraban secara sosial dengan sesama manusia, manusia pertama yang harus di datangi adalah orang tua, Ibu dan bapak, itulah pulang Kampung halaman .

Kalau Bapak sudah tiada seperti bapak saya sudah meninggal sejak 2014 , berarti ziarah berdoa ke kuburannya,  itulah asyiknya mudik, sambil Napak tilas ketemu teman teman , waktu Sekolah dasar dulu, waktu belajar ngaji Alip ,ba',  Ta' dulu. Lihat sawah , ladang , sungai , tempat bermain dulu. Serasa kembali kemasa kecil lagi, dan jadi teringat pentingnya evaluasi, apa tujuan hidup? Apa kontribusi hidup saya untuk orang banyak?.

Mudik saat Idul Fitri, yang menandai berakhirnya Ramadhan, memiliki makna yang mendalam bagi banyak orang Indonesia. Tradisi ini mengacu pada praktik kuno untuk kembali ke "kampung halaman" atau desa guna merayakan perayaan ini bersama keluarga dan teman . Bagi banyak orang, mudik adalah momen yang dinantikan dengan antusiasme, di mana mereka berusaha untuk berkumpul dengan orang-orang tercinta dan merayakan Idul Fitri bersama-sama. Pasti seru

Membahas Mudik . Jelang perayaan Idul Fitri, PT Jasa Marga (Persero) telah merilis prediksi kapan terjadi "puncak arus mudik" di beberapa kota besar Tanah Air. Diperkirakan akan terjadi kenaikan signifikan jumlah kendaraan yang berakibat pada kepadatan di jalur mudik. Puncak arus mudik diprediksi biasanya berlangsung pada H-4 Idul Fitri atau tepatnya tanggal 6 April 2024, untuk lebaran kali ini. Total pergerakan masyarakat diprediksi mencapai "193,6 juta orang", lebih tinggi dari tahun 2023. Sementara di jalur mudik akan ada sekitar "259 ribu kendaraan" pada tanggal 6 April tersebut.

Jalur mudik yang dimaksud adalah kendaraan yang berangkat dari "Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek)". Empat gerbang tol yang akan dilewati oleh pemudik di jalur-jalur tersebut adalah "Ciawi, Cikupa, Kalihurip Utama, dan Cikampek Utama".

Hasil sidang Isbat , Mentri agama mengumumkan bahwa 1 Syawal jatuh pada hari Rabu, Tanggal 10 April 2024.

Untuk menghindari kepadatan, pemudik akhirnya  memilih waktu di luar jadwal puncak arus mudik yang terjadi dalam rentang tanggal "5-8 April 2024". Alternatif lainnya, Anda dapat memantau kondisi arus mudik dan rute jalan yang akan dilewati melalui CCTV yang terpasang di sejumlah lokasi jalan.

 Saat ini terdapat beberapa aplikasi yang secara khusus menyediakan tampilan "real time jalur mudik" untuk membantu pengendara yang hendak mengarah ke luar kota. Berikut ini beberapa link "CCTV Mudik" yang dapat diakses dengan mudah oleh pengguna jalan:

Ada  "CCTV dari Tol Kita" Tol Kita adalah nama aplikasi buatan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) milik Kementerian PUPR. Cara mengaksesnya adalah dengan mengunduh aplikasi Tol Kita di "Google Play Store" atau "App Store" . Setelah aplikasi terpasang di ponsel pintar Anda, masuk ke menu "CCTV" pada laman utama aplikasi. Klik hingga terlihat tayangan siaran real time lalu lintas yang ada di lokasi Anda.

Lalu "CCTV dari RTTMC": Melalui layanan CCTV ini, Anda dapat memantau secara "live streaming** kondisi lalu lintas di lebih dari **30 lokasi jalan" yang rawan macet. Layanan ini dikeluarkan oleh "Kementerian Perhubungan", dan bisa diakses lewat laman "RTTMC (Road Transport and Traffic Management Center)". Cara memakainya, klik link CCTV berikut ini: [rttmc.dephub.go.id](https://rttmc.dephub.go.id).

CCTV dari ATCS Dishub: Sama seperti layanan streaming di atas, CCTV ATCS juga dikeluarkan oleh "Kemenhub". Pemudik bisa memantau situasi jalur mudik pada Lebaran 2024 dengan mengakses laman" Area Traffic Control System (ATCS)" dari "Dinas Perhubungan (Dishub)" kota atau kabupaten tertentu. Karena dikeluarkan oleh Dishub kota/kabupaten maka alamat websitenya bisa berbeda. Salah satu contohnya adalah ATCS Dishub Kota Bandung yang alamat lamannya : [atcs-dishub.bandung.go.id](https://atcs-dishub.bandung.go.id).

Terus apa yang harus disiapkan untuk mudik ? langkah penting untuk memastikan perjalanan Anda berjalan lancar dan nyaman. Berikut beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelum mudik:

Pertama. Cek Kesehatan Kendaraan. Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi baik dan siap untuk perjalanan jauh. Periksa mesin, rem, ban, dan sistem lainnya. Isi bahan bakar dan periksa tekanan ban sebelum berangkat. Bawa peralatan darurat seperti segitiga pengaman, kunci roda, dan ban serep.

Kedua. Dokumen Kendaraan.
Pastikan Anda membawa SIM (Surat Izin Mengemudi) dan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) yang masih berlaku. Nah, Jika Anda menggunakan kendaraan rental, bawa juga surat izin dari pemilik kendaraan.

Ketiga. Perlengkapan  Pribadi.
Bawa pakaian yang sesuai dengan cuaca dan kondisi perjalanan. Jangan lupa membawa perlengkapan mandi, obat-obatan pribadi, dan perlengkapan tidur.

Keempat. Makanan dan Minuman.
Siapkan bekal makanan dan minuman untuk perjalanan. Ini akan membantu menghemat waktu dan uang selama perjalanan. Bawa juga camilan ringan untuk mengatasi rasa lapar di jalan.

Kelima. Uang Tunai dan Kartu Debit/Kredit. Pastikan Anda membawa uang tunai secukupnya untuk keperluan darurat. Bawa juga kartu debit/kredit sebagai alternatif pembayaran.

Keenam. Peta Mudik dan Navigasi. Jika Anda tidak mengenal rute dengan baik, gunakan aplikasi peta atau GPS untuk membantu navigasi. Pastikan ponsel Anda terisi daya dan bawa charger serta power bank.

Ketujuh. Keamanan dan Kesehatan.
Pastikan Anda memiliki asuransi kendaraan dan asuransi kesehatan yang masih berlaku. Bawa masker dan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan udara dan higienis selama perjalanan.

Kedelapan . Informasi Lalu Lintas dan Jalur Mudik.
Pantau informasi lalu lintas dan jalur mudik melalui CCTV dan aplikasi khusus yang menyediakan tampilan real-time. Pilih waktu perjalanan di luar jadwal puncak arus mudik untuk menghindari kepadatan.

Nah sekarang , bagaimana kalau macet? Bagaimana cara Mengatasi kemacetan? Ini tips agar perjalanan mudik Anda lancar dan terhindar dari kepadatan lalu lintas:

Pilih Waktu Keberangkatan yang Tepat. Berangkatlah pada waktu yang kurang ramai, seperti pagi hari atau malam hari. Hindari perjalanan pada siang hari saat orang banyak berpergian.

Istirahat yang Cukup. Sebelum berangkat, pastikan Anda tidur selama 7-8 jam, terutama jika mengendarai mobil sendiri. Setelah empat jam berkendara, beristirahatlah sejenak selama sekitar 15 menit atau lakukan peregangan agar tubuh tidak pegal-pegal.

Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang. Jika mudik saat puasa, jangan lewatkan sahur. Pas masih Ramadha atau sudah masuk puasa Syawal. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein, seperti nasi, roti gandum, ayam, dan ikan. Bawa bekal dan persediaan air yang cukup agar tidak perlu membeli makanan tidak sehat di pinggir jalan.

Periksa Kendaraan. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik dan siap untuk perjalanan jauh. Isi bahan bakar dan periksa tekanan ban sebelum berangkat. Update Informasi Seputar Mudik.

Bagaimana biar gak bosen menghadapi macet puluhan jam ,bahkan nginep dijalan ? Berikut beberapa tips untuk mengatasi kebosanan selama perjalanan panjang.

Bawa Bacaan Menarik. Bawalah buku, majalah, atau e-reader dengan koleksi buku yang dapat memikat perhatian Anda. Jika berada di penerbangan tanpa fasilitas in-flight entertainment, persiapkan buku bacaan sebelumnya atau simpan dalam bentuk e-book melalui ponsel atau perangkat pembaca buku elektronik lainnya.

Dengarkan Musik atau Podcast. Mendengarkan musik atau podcast biasanya menjadi andalan bagi sebagian orang selama melakukan perjalanan jauh. Buat playlist musik khusus untuk perjalanan Anda atau dengarkan podcast favorit dari gawai masing-masing.

Menonton Film atau Serial TV. Manfaatkan in-flight entertainment atau bawa film favorit di perangkat Anda. Menonton film dapat mengalihkan pikiran dari rasa bosan selama penerbangan.

Membaca Buku Elektronik atau Fisik. Jika berada di pesawat tanpa fasilitas in-flight entertainment, baca buku fisik atau e-book melalui ponsel atau perangkat pembaca buku elektronik. Pilih buku yang menarik dan sesuai dengan minat Anda.

Memotret Pemandangan. Jika duduk di dekat jendela, abadikan panorama indah dari ketinggian seperti awan, gunung, dan lautan biru. Memotret pemandangan di luar pesawat bisa menjadi aktivitas untuk mengalihkan rasa bosan.

Aktivitas Kreatif. Bawa alat tulis dan buku catatan. Anda bisa menulis, menggambar, atau merencanakan hal-hal selama perjalanan. Aktivitas kreatif dapat membantu mengisi waktu dan mengurangi kebosanan.

Berbicara dengan Sesama Penumpang. Jika Anda merasa nyaman, bertukar cerita dengan penumpang di sekitar Anda. Terkadang percakapan dengan orang baru bisa menjadi pengalaman menarik selama perjalanan.

Lalu jangan lupa ,Bagi yang merencanakan mudik Lebaran, berikut  beberapa hal yang perlu diperhatikan juga:

Selain yang di bawa , seperti Periksa Kendaraan, dan perbekalan , Pastikan kendaraan pribadi dalam kondisi baik dan layak untuk perjalanan. Periksa kelayakan dan pastikan bahan bakar terisi cukup.

Lapor juga ke RT, RW, dan Bhabinkamtibmas. Sebelum berangkat, laporkan rencana mudik kepada RT, RW, dan Bhabinkamtibmas di lingkungan Anda.

Awas ngantuk, bagi yg bawa kendaraan sendiri,Istirahat Cukup juga  Pengemudi kendaraan harus dalam keadaan bugar dan istirahat yang cukup saat berkendaraan. Jangan mengemudi dalam keadaan lelah.

Saldo E-Toll dicek isi sesuai kebutuhan.  Bagi pengguna jalan tol, pastikan saldo e-toll mencukupi agar perjalanan lancar.

Muatan Penumpang. Dan barang barang bawaan, serta semua perlengkapan, Pastikan muatan penumpang tidak melebihi kapasitas kendaraan.

Jangan lupa , Hindari Parkir di Bahu Jalan Tol Jangan berhenti atau parkir di bahu jalan tol untuk menghindari kecelakaan. Bahaya bahu jalan itu, kecuali sangat darurat, karena banyak kejadian kecelakaan, karena menggunakan bahu jalan ,atau berhenti di bahu jalan, mendingan minggir ke samping jalan dan tidak menggunakan bahu jalan.

Waktu di Rest Area. Pemudik diimbau untuk tidak berlama-lama di rest area. Maksimal 30 menit paling lama. Tapi suasana mudik sering kali , res area sangat penuh, bahkan kendaraan mau masuk dan keluar rest area sering membuat kemacetan yang panjang, hingga jalan utama juga akhirnya ikut macet.

Menggunakan Motor. Bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor, manfaatkan program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah. Agar tidak menggunakan motor kalau bisa , kalau terpaksa, harus persiapan yang lebih ekstra.

Pembelian Tiket Online juga harus disiapkan. Bagi pemudik yang menyeberang antarpulau, seperti dari Jawa ke Sumatera atau sebaliknya, belilah tiket secara online melalui aplikasi yang kredibel.

Ingat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan berhati-hati selama perjalanan. Semoga perjalanan mudik Anda aman dan lancar.

Jadi , bagi yang masih punya kampung, orang tua atau masih ada saudara dikampung, pulang kampung itu membuat Idul Fitri lebih berasa, meskipun puluhan jam macet, bahkan nginap di jalan, mudik untuk silaturahmi dengan orang tua dan saudara di kampung itu lebih berasa.

Ambil buah jangan ditarik,
kalau ditarik bukan buah utama.
Kalau lebaran harus mudik,
Karena dikampung tertinggal cinta pertama.
( Subhan Alba Bisyri.13 April 2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun