Mengajak Anak Tetap Happy Menyikapi Aneka Budaya Penyerta Lebaran
Lebaran dalam sudut pandang seorang anak tentu sangat berbeda dengan apa yang ada dalam pikiran orang dewasa. Kebanyakan anak pasti merasa lebaran dan "serangkaian" kegiatan yang mengikutinya adalah hal yang sangat menyenangkan sekaligus bisa saja membosankan. Berbeda halnya dengan orang dewasa yang seringkali menganggap ada berbagai kegiatan atau kebiasaan lebaran yang tidak baik untuk anak seperti kontroversi pemberian angpau.
Bagaimana cara menyikapi rangkaian acara lebaran supaya orang tua senang dan anak pun tetap nyaman?
Acara ini sebenarnya bisa memberi pemahaman kepada anak mengenai pentingnya silaturahmi dan pentingnya nilai persaudaraan. Selain itu juga bisa untuk memberikan penjelasan kepada anak mengenai silsilah keluarga besar baik pihak ayah maupun bunda.
Akan tetapi acara ini kebanyakan memberi peluang bosan pada anak karena kebanyakan hanya mengakomodasi kepentingan orang dewasa. Sedangkan anak hanya dipuaskan dengan suguhan kue lebaran atau disuruh sekedar maen dengan anak yang sebayanya itupun jika ada. Disini anak akan menjadi bosan dan berpotensi menjadi rewel.
Masih untung kalau si anak bisa berkomunikasi dengan teman atau saudara sebaya yang ikut hadir di acara tersebut. Bagaimana kalau anak tidak mau bahkan tak ada teman sebayanya?. Pada saat anak diajak ke acara halal bihalal, alangkah lebih baik anak tetap membawa mainan kesayangannnya sendiri, atau lebih bagus lagi, bisa usul ke panitia agar diadakan seperti games interaktif khusus anak.. niscaya anak akan merasa senang karena dirinya ikut menjadi pusat perhatian dan subyek suatu acara.
2. Angpau lebaran
Banyak kontroversi yang berseliweran. Ada ortu yang sepaham atau tidak. Disini saya hanya menyoroti bagaimana kalau memang seandainya anak terlanjur diberikan angpau? Sembari menerima angpaunya, bunda tetap bisa memberikan pengertian bahwa uang tersebut sekedar ungkapan ingin berbagi, tanda sayang dan jangan lihat nominal.
Kemudian bunda pun bisa memberi sedikit pendidikan tentang uang dan pemanfaatannya secara bijak. Insya allah tidak akan berefek negatif atau anak akan menjadi matre seperti yang selalu menjadi kontroversi tiap lebaran datang. Semua bisa dikomunikasikan dengan baik kepada si anak, karena bagaimanapun tetap ada sisi positif mengenai kesediaan untuk berbagi yang bisa kita tonjolkan untuk dimengerti.
3. Banyaknya makanan
Saat lebaran banyak aneka ragam makan, anak pasti suka. Pada saat seperti ini bunda bisa memberikan penjelasan bahwa ini semacam reward setelah berpuasa sebulan, tapi tetap hati-hati dan tak boleh berlebihan. Bunda bisa memberikan contoh saat lebaran untuk menjaga kesehatan diri sendiri agar tak berlebih-lebihan dalam makan.