Saat sedang sendirian, lebih suka menikmati waktu untuk berimajinasi, melamun dan menyendiri.
Aku Tak Ingin Memaafkannya, tapi Ada Hati yang Ingin Bahagia
Kegelisahan terus tumbuh secara diam-diam mengingat masa lalu dengan teman yang membuatku selalu geram. Sesak di rongga dada menimbulkan beragam pertanyaan, kenapa ia berani ingin merebut calon dari pasangan temannya.
Terlebih lagi akibat tidak memaafkan juga berimbas kepada pikiran dan hati nurani untuk memilih tak memiliki teman saja.
Memaafkan Hanya Karena Hati Ingin Bahagia
Pada akhirnya aku ingin berdamai dengan perasaan yang masih terluka. Memilih memaafkan meskipun ada sisa yang masih membekas di rongga dada.
Karena aku tahu bahwa dengan memaafkan jadi alasanku untuk tetap bahagia menjalani hari-hari dengan lapang dada.
Jadi, sudahkah kamu memaafkan hari ini? ***