RAMADAN Pilihan

Menyelami Keutamaan dan Makna Tarawih dalam Bulan Ramadhan

22 Maret 2024   05:02 Diperbarui: 22 Maret 2024   05:06 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyelami Keutamaan dan Makna Tarawih dalam Bulan Ramadhan
sumber gambar: inews.id

Bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Muslim melaksanakan ibadah puasa dan berbagai ibadah lainnya sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadan adalah tarawih. Tarawih merupakan ibadah shalat malam yang dilakukan secara berjamaah setelah shalat Isya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keutamaan dan makna tarawih dalam bulan Ramadan.

Sejarah Tarawih

Tarawih berasal dari kata "tarwihah" yang berarti istirahat atau istirahat sejenak. Ibadah tarawih dilakukan setelah shalat Isya dan sebelum shalat witir. Tarawih terdiri dari serangkaian rakaat yang dilakukan secara berjamaah di masjid atau di rumah.

Sejarah tarawih bermula pada masa kehidupan Nabi Muhammad SAW. Pada awalnya, Nabi Muhammad SAW melaksanakan tarawih secara berjamaah di masjid dengan para sahabatnya. Namun, beliau kemudian menghentikan pelaksanaan tarawih berjamaah karena khawatir akan menjadi kewajiban yang berat bagi umat Islam.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Khalifah Umar bin Khattab memulai kembali pelaksanaan tarawih berjamaah di masjid. Beliau melihat bahwa ini adalah amalan yang baik dan tidak ada larangan dari Nabi Muhammad SAW. Pelaksanaan tarawih berjamaah ini kemudian menjadi kebiasaan di masjid-masjid dan terus dilakukan hingga saat ini.

sumber gambar: kompas.com
sumber gambar: kompas.com
Selama berabad-abad, pelaksanaan tarawih berkembang dan mengalami perubahan. Pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, tarawih dilakukan dengan melaksanakan 20 rakaat.

Namun, pada masa Khalifah Harun al-Rasyid, jumlah rakaat tarawih berubah menjadi 8 rakaat. Perubahan ini dilakukan untuk menghindari perbedaan pendapat di kalangan umat Islam.

Dalam sejarahnya, tarawih juga pernah mengalami kontroversi dan perbedaan pendapat di kalangan ulama. Beberapa ulama berpendapat bahwa tarawih seharusnya dilakukan dengan melaksanakan 20 rakaat seperti yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Namun, mayoritas ulama berpendapat bahwa tarawih dapat dilakukan dengan jumlah rakaat yang fleksibel, baik itu 8, 12, 20, atau bahkan lebih. Meskipun terdapat perbedaan pendapat, pelaksanaan tarawih tetap menjadi ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadan.

 sumber gambar: tabligh.id
 sumber gambar: tabligh.id
Keutamaan Tarawih

Tarawih memiliki banyak keutamaan yang membuatnya menjadi ibadah yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadan. Beberapa keutamaan tarawih antara lain:

1. Pahala yang besar: Melaksanakan ibadah Tarawih di bulan Ramadan akan mendapatkan pahala yang besar. Setiap rakaat yang dilakukan dalam Tarawih akan mendapatkan pahala seperti pahala salat sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) yang dilakukan pada malam biasa.

2. Meningkatkan keimanan: Melakukan Tarawih secara rutin dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang. Ibadah ini membantu umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat hubungan spiritual dengan-Nya.

3. Menghapus dosa: Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang melaksanakan Tarawih dengan iman dan harapan mendapatkan pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

4. Kesempatan untuk membaca Al-Quran: Tarawih memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk membaca Al-Quran secara khusyuk dan mendalam. Dalam setiap rakaat Tarawih, biasanya dibaca beberapa ayat dari Al-Quran.

5. Menyucikan jiwa dan hati: Tarawih juga dapat membantu membersihkan jiwa dan hati dari dosa-dosa serta memperbaiki akhlak dan perilaku. Ibadah ini memberikan kesempatan untuk merenungkan dan memperbaiki diri selama bulan Ramadan.

6. Meningkatkan kebersamaan umat Muslim: Tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau musala. Ibadah ini memberikan kesempatan untuk berkumpul dan beribadah bersama dengan umat Muslim lainnya, sehingga meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas antar sesama Muslim.

Makna Tarawih

Selain keutamaan-keutamaan tersebut, tarawih juga memiliki makna yang dalam dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa makna tarawih antara lain:

1. Kesabaran: Tarawih melibatkan shalat yang cukup lama dan membutuhkan kesabaran. Dalam tarawih, umat Muslim diajarkan untuk bersabar dalam menjalankan ibadah dan menghadapi segala ujian hidup.

2. Konsistensi: Tarawih dilakukan setiap malam selama bulan Ramadan. Ini mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya konsistensi dalam menjalankan ibadah dan menjaga hubungan dengan Allah.

3. Kebersamaan: Tarawih dilakukan secara berjamaah, baik di masjid maupun di rumah. Ini mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya kebersamaan, saling mendukung, dan membangun komunitas yang kuat.

 sumber gambar: orami.co.id
 sumber gambar: orami.co.id
Tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadan. Melalui tarawih, umat Muslim dapat mendapatkan keutamaan yang besar, memperkuat hubungan dengan Allah, memperdalam pemahaman Al-Qur'an, dan memperkuat ikatan dengan sesama Muslim.

Tarawih juga mengajarkan nilai-nilai kesabaran, konsistensi, dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melaksanakan tarawih dengan penuh keikhlasan dan khusyuk, umat Muslim dapat meraih manfaat spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam bulan Ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun