Momen Ramadan Tak Hanya Memacu Aktivitas Ekonomi, tapi Juga Mencerdaskan!

Oleh Amidi
Ramadan tidak hanya dimesrai oleh kalangan Muslim, tetapi dimesrai juga oleh kalangan Non Muslim. Selain dijadikan momentum untuk melakukan aktivitas ekonomi (berdagang/menjual makanan/minuman/takjil) oleh kaum Muslim sendiri, dimanfaatkan juga oleh kalangan Non Muslim untuk memburu rupiah melalui berbagai aktivitas ekonomi yang mereka lakukan.
Memacu Aktivtas Ekonomi
Tibanya bulan Ramadan memang dinanti-nantikan semua anak negeri ini. Di kalangan Muslim, mereka akan berlomba-lomba mengerjakan amal ibadah atau memburu amal kebaikan selama bulan Ramahan dan bagi pelaku bisnis dari kalangan Muslim maupun Non Muslim, mereka akan memburu peluang bisnis di bulan Ramadan.
Singkat kata, momen Ramadan akan memacu aktivitas ekonomi yang akan mereka jalankan. Sehingga, tidak heran, jika kedua kalangan tersebut merasa kehilangan pada saat bulan Ramadan berakhir atau pergi meningalkan kita semua. Bahkan dari kalangan tersebut maunya bulan Ramadan terus menerus, karena mereka sudah merasakan "betapa unit bisnis mereka melesat" pada momen bulan Ramadan tersebut.
Bila disimak di bulan Ramadan ini, aktivitas bisnis semakin bersemarak, aktivitas perdagangan baik yang dilakukan pelaku bisnis skala kecil (UMKM) maupun pelaku bisnis skala besar menunjukkan "kegairahan yang luar biasa".
Di sudut-sudut kota, di perempatan-perempatan jalan, di gang-gang, di lokasi khusus pun dipenuhi oleh pelaku bisnis yang menjual berbagai makanan/minuman kepada konsumen yang akan berbuka puasa.
Di etalase-etalase toko, supermarket, dan sejenisnya dipenuhi oleh berbagai produk yang dipajang untuk dijual kepada konsumen yang akan memenuhi kebutuhannya sepanjang bulan Ramadan dan untuk memenuhi kebutuhannya pada saat lebaran atau hari raya Iduk Fitri nanti.
Tidak hanya itu, hotel-hotel pun tidak ketinggalan memformat ruang-ruang atau area lobi-lobi mereka dengan hiasan yang bernuansa Islam, agar mendorong konsumen atau pelanggan tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh pihak hotel, baik makanan/miniman yang mereka sajikan di restoran hotel maupun jasa penginapan (kamar) yang mereka tawarkan atau sediakan.
Misalnya; di ruangan depan atau di lobi mereka memasang/memajang miniatur masjid, memajang patung onta, menghiasnya dengan pernak-pernik sekitar momen Ramadan (hiasan berupa gantungan ketupat, dan lainnya). Kesemua itu, dilakukan oleh pegelola atau manajemen hotel demi mengambil simpati kaum Muslim.
Content Competition Selengkapnya
Suka Duka Menyiapkan Sajian Idul Fitri
MYSTERY TOPIC
Mystery Topic 7
Surat Cinta untuk Ramadan Tahun Depan
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025