Momen Ramadan Tak Hanya Memacu Aktivitas Ekonomi, tapi Juga Mencerdaskan!

Begitu juga pihak pelaku iklan atau pelaku bisnis yang akan mengiklan suatu produknya. Jauh sebelum tibanya bulan Ramadan mereka sudah mempersiapkan konten iklan yang bernuansa bulan Ramadan atau bernuansa Islami. Semua konten iklan mereka kaitkan dengan momen bulan Ramadan atau nilai-nilai Islami.
Misalnya iklan beberapa produk engan konten iklannya yakni "produk A mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa", begitu juga dengan produk B, C dan lainnya pun juga menyajikan konten yang sama.
Misalnya lagi, iklan minuman (susu) dengan konten iklannya yakni "pastikan satu kaleng susu Z saat sahur bantu cegah kondisi tubuh untuk menjalani aktivitas dan ibadah selama bulan Ramadan. Awali dengan kemurnian susu Z, susu Z! rasakan kemurniannya".
Intinya adalah semua pelaku bisnis sebagian besar berlomba-lomba memanfaatkan momen bulan Ramadan tersebut. Intensitas aktivitas ekonomi yang mereka jalankan semakin meningkat, hal ini terlihat dari hiruk pikuk transaksi yang berlangsung di berbagai lokasi, dan di berbagai kesempatan, dan terlihat dari padatnya pengunjung/konsumen yang berdatangan serta bertambahnya durasi transaksi bisnis yang mereka lakukan.
Tidak sedikit unit bisnis yang buka lebih awal dan tutup lebih lambat, bahkan ada yang memberi kesempatan kepada konsumen untuk berbelanja sampai larut malam. Ini semua, dilakukan pelaku bisnis dalam rangka memburu konsumen terutama konsumen dari kalangan Muslim yang pada malam hari baru bisa berbelanja sekitar pukul 9 WIB ke atas, karena mereka baru selesai melaksanakan ibadah sholat tarawih.
Mencerdaskan?
Jauh sebelum tibanya bulan Ramadan, para penjual atau pihak yang akan menawarkan jasa berupa informasi atau siraman rahani yang dikemas dalam bentuk ceramah, tausiyah, kultum, dan lainnya, sudah bersiap-siap menyusun jadwal.
Media massa, baik cetak, elektronik maupun online termasuk media sosial berlomba-lomba menyajikan informasi atau siraman rohani untuk menyambut tibanya bulan Ramadan, terlebih pada saat detik-detik berbuka puasa.
Para pemateri atau penceramah atau da'i menyajikan berbagai konten baik yang berkaitan dengan bulan Ramadan maupun masalah syariat Islam atau masalah nilai-nilai ke-Islam-an.
Konten tersebut diramu dan disampaikan dengan apik penuh dengan muatan nilai-nilai Islami dengan berbagai pendekatan, ada yang menyajikannya dengan pendekatan aspek ekonomi, aspek budaya, aspek sosial, aspek hukum, aspek kemanusiaan dan lainnya.
Para pendengar atau kalangan Muslim setiap hari berburu informasi atau memburu berbagai kajian ke-islam-an dari berbgaai aspek tersebut dan atau disajikan . Misalnya ada yang getol mendengar kajian Ramadan dari aspek ekonomi, ada yang tertarik mendengar kajian Ramadan dari aspek soial dan lainnya.
Content Competition Selengkapnya
Lebaran Minimalis
Suasana Hati Usai Minta Maaf dan Memaafkan
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025