Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Administrasi

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tidak Lemas di Hari Pertama Puasa

7 Mei 2019   15:17 Diperbarui: 7 Mei 2019   15:38 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak Lemas di Hari Pertama Puasa
Menu Sahur Pertama (Dokpri)

Alhamdulillah sekarang kita sudah memasuki puasa hari kedua. Berarti 28 hari lagi lebaran Idul Fitri. Lho kok sudah mikirin lebaran aja? :P Gak apa-apa toh! Biar makin semangat puasanya! :)

Biasanya di hari pertama puasa, badan dan pikiran akan terasa lemas dibanding sebelumnya. Hal ini bisa jadi karena di luar bulan Ramadhan tidak terbiasa puasa sunnah. Jika terbiasa puasa sunnah, maka puasa wajib Ramadhan tidak lagi terasa berat atau membuat lemas yang sangat.

Akan tetapi di hari pertama puasa Ramadhan, saya tidak merasa lemas. Semua berjalan seperti biasa saja, walaupun menjelang sore hari rasa lapar dan haus makin terasa. Padahal bisa dikatakan saya tidak pernah puasa sunnah beberapa bulan sebelum Ramadhan. Yang saya ingat hanya pernah puasa sunnah di bulan syawal, setelah Ramadhan berakhir.

Saya pun penasaran mengapa bisa demikian? Apa yang menyebabkan tidak begitu lemas di awal melaksanakan puasa seperti tahun sebelumnya? Akhirnya saya mendapatkan jawabannya setelah mencari informasi dari sumber-sumber kredibel dan kompeten seperti dari situs-situs yang dikelola ahli gizi dan dokter.

Terduga penyebab utama stamina saya relatif terjaga di hari pertama puasa adalah makanan yang disantap saat makan sahur. Makanan yang saya santap saat sahur adalah kombinasi oatmeal, pisang, kacang mete, dan di taburi madu. Minumnya air putih dalam jumlah yang cukup. Ternyata makanan tersebut mencerminkan makan yang sehat dan seimbang untuk sahur, sebagaimana disarankan oleh para ahli kesehatan/kedokteran.

Karbohidrat Kompleks. 

Karbohidrat adalah makanan wajib karena merupakan sumber energi. Namun karbohidrat yang disarankan untuk sahur adalah karbohidrat kompleks karena membuat kenyang lebih lama. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks antara lain nasi merah, roti gandum dan oatmeal. Selain karbohidrat kompleks, makanan tersebut juga banyak mengandung serat yang bermanfaat dalam pelepasan energi yang dibutuhkan tubuh secara bertahap.

Protein.

Protein berperan sebagai cadangan energi. Sehingga tubuh mendapat sumber energi lain selain dari karbohidrat. Sangat disarankan makanan sahur yang mengandung protein. Protein akan diolah tubuh menjadi asam amino yang  sangat dibutuhkan oleh otot maupun darah. Protein banyak terdapat pada daging-dagingan, telur, dan kacang-kacangan.

Sayur dan Buah.

Sayur dan buah sangat penting sebagai makanan sahur yang sehat. Banyak terkandung vitamin dan mineral yang sangat penting bagi tubuh. Buah dan sayur juga identik dengan kandungan yang kaya akan serat sehingga bersifat mengenyangkan dalam relatif lama. Dengan demikian buah dan sayur sebisa mungkin menjadi menu wajib saat sahur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun