Tenggelam Dalam Cinta Ilahi
Az-Zubdah fi Takhmis al-Burdah
Dari seluruh karya tulisannya, tampak bagaimana kecintaan seorang Aisyah al-Ba'uniyah kepada Rasulullah SAW. Secara khusus dia membedah tingkatan-tingkatan yang perlu dilalui salik agar sampai kepada Allah SWT sebagaimana ditulis dalam kitabnya Al- Muntakhab fi Ushul ar-Rutab.
Keempat prinsip yang harus ditempuh menuju Tuhan, menurut Aisyah Al-Ba'uniyah, adalah sebagai berikut:
Tobat.
Seorang salik harus melakukan tobat lahiriah dan batiniah. Puncaknya adalah kembali kepada Allah, zat yang merupakan permulaan segala yang ada, yang paling awal dan kekal. Tobat itu, kata Aisyah, "kamu menjadi wajah tanpa tengkuk bagi Allah, sebagaimana kamu menjadi tengkuk tanpa wajah bagi-NYA". Artinya, seseorang menghadap sepenuh hati kepada Allah, dan brpaling dari segala apapun selain Dia.
Ikhlas
Pertama-tama yang dilakukan seorang hamba dalam beribadah adalah memurnikan ketaatan kepada Allah semata. Tanda seorang ikhlas, ketika perilakunya sudah seperti perangai anak kecil. Keikhlasan harus melibatkan nafsu, hati dan jiwa. Keikhlasan dengan hati bertujuan untuk menghindar dari perasaan selalu kurang. Keikhlasan dengan hati bertujuan untuk menutup mata dari melihat orang lain. Keikhlasan dengan jiwa bertujuan untuk membersihkan diri dari berkeinginan diistimewakan menjadi tampil adanya.
Zikir
Hakikat zikir, menurut Aisyah, ketika seseorang menyadari bahwa zikirnya berkat Allah dan tentang-Nya, hingga diri pelakunya lenyap bersama Allah, dalam kefanaan yang mengantarkannya menuju keabadian bersama Dia yang selalu diingat. Aisyah menukilkannya dalam sebuah syair:
Kusebut Engkau dengan ingatan bermula dari-Mu
Aku hilang dari zikir sebab tenggelam di dalam-Mu