Anis Contess
Anis Contess Guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Meraup Keuntungan Silaturahmi Tak Bersua dengan Saling Membeli DO

2 Mei 2020   01:01 Diperbarui: 2 Mei 2020   02:00 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meraup Keuntungan Silaturahmi Tak Bersua dengan Saling Membeli DO
Siap antar jemput

"Aku satu".

Chat grup jadi ramai seketika. Saya mengamati juga menimpali dengan konfirmasi, memastikan pesanan kawan yang harus saya antar.
 " Okeh, Bu Ninik Capjay 1, Pak Mut 1, Bu Rin 2, Pak Feri 1, ada lagi?"

Rekan yang menawarkan cap jay tadi memberikan emo senyum bahagia, dengan pelukan. "Okeh, nanti habis asar siap diantar ke rumah masing-masing."

Sebagian besar rekan kerja saya adalah tetangga desa, jarak rumah tidak jauh, sehingga untuk mengantar jemput barang masih dalam jangkauan. Keseruan ini memunculkan ide-ide lain.

"Jangan Cap Jay saja dong, lauknya apa, takjil apa, bisa barter tuh, saling beli dagangan."

Diapresiasi, ada yang mau jualan lauk, tempe bacem, ayam goring, pepes ikan tongkol,juga..  perkedel. Adapula yang mau jualan takjil ternyata, kolak pisang, kacang hijau bersantan, serta es buah. Kue basah juga, risoles contohnya.

Wah, banyak juga ternyata, sejumlah pesanan saya membawa dagangan dari mereka. Mengambil ke rekan yang membuat lalu mengantarkan kepada yang memesan.

Kegiatan ini menyenangkan dan menguntungkan loh. Minimal bisa menambah penghasilan selama work from home dari bidang di luar pekerjaan. Hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Tetiba menjadi pengusaha kuliner skala kecil. Kawan saya menemukan kesenangan baru, tidak bosan berada di rumah dengan rutinitas begitu begitu saja. Kini memasak, mengolah makanan menjadi hobi lain yang mengasikkan sekaligus menguntungkan.

 Setidaknya mengurangi budget pengeluaran untuk makanan."Nunut lengo, nunut mangan. Itu kata kawan saya yang antusias menyambut ide ini.

Meski tak pernah bersua dalam satu kantor, silaturahmi dengan rekan kerja tetap terjaga, Bahkan kali ini lebih seru dan rame. Selalu ada saja barang yang ditawarkan lewat WAG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun