aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.
Catat, Agar Tak Lapar Mata Saat Belanja Makanan
Fenomena itu lazim terjadi saat bulan puasa tiba. Padahal kebutuhan perut itu ya tidak seberapa. Terlalu banyak makan juga akan menimbulkan sakit, begah misalnya. Mestinya secukupnya, memenuhi kebutuhan tubuh atas nutrisi dan menghilangkan lapar saja. Tidak perlu bermacam-macam menu masuk mulut. Itu yang harusnya berlaku untuk mereka yang sedang berpuasa. Tidak perlu kalap belanja makanan untuk disiapkan menyambut berbuka puasa.
Sesuaikan kebutuhan, agar kita bisa tegak berdiri. Juga berfungsi dengan baik seluruh anggota badan. Sediakan untuk berbuka puasa menu pembuka, dengan minuman hangat atau takjil semangkuk dua. Ada menu utama dengan karbohidrat, protein, vitamin, misal nasi, lauk dan sayur. Lalu kalau ada kebiasaan makanan penutup siapkan buah. Tak mengapa. Lumrah adanya.
Rancang itu untuk keperluan di meja makan secukupnya bagi anggota keluarga. Kalau perlu catat apa saja yang akan disajikan, sehingga tidak sampai berlebihan menyediakan. Beli yang sudah dianggarkan. Misal ingin belanja yang tak tercatat, tulis. Anggarkan untuk esok hari.
Itu juga satu tips dan trik yang saya terapkan. Dengan mencatat akan terhindar dari lapar mata. Tidak ada cerita kalap mengambil apa saja untuk persiapan berbuka. Terencana, disiplin menjalankan yang sudah dituliskan dalam catatan. Bahkan kalaupun ingin sedekah, tulis juga, jumlah orang, jenis makanan dan anggaran.
Ini menghindari mubadzir, berlebih-lebihan. Satu kelakuan yang tak disukai Tuhan, temannya setan. "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan". (QS.Al-Israa' : 26-27).
Jika tak ingin menjadi saudaranya setan, yuk hentikan sikap mubadzir itu. Pemandangan makanan tak tersentuh di meja makan, lalu penuhnya isi kulkas dengan makanan, baiknya kita hindari. Disamping mengedukasi diri sendiri untuk tidak hidup boros juga memupuk empati atas saudara kita kini yang harus kesulitan demi memperoleh makanan. Terlebih saat ini, ketika banyak keluarga yang terdampak secara ekonomi akibat merebaknya virus covid-19.
Fenomena kalap belanja makanan (Label: Samber 2020 Hari 6 & Samber THR)