Pro Kontra "One Way" Pada Mudik Lebaran 2023
Sumber Foto : beritamerdeka.net
Jakarta - Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa mudik Lebaran tahun 2023 merupakan paling tinggi dalam sejarah. Pemerintah memprediksi ada 123 juta orang melakukan perjalanan mudik di momen Idul Fitri tahun 2023 ini.
"Alhamdulillah pemerintah dan seluruh pihak yang terlibat serta peran masyarakat, kita dapat mengelola arus mudik dengan sebaik-baiknya. Sehingga puncak arus mudik tertinggi sepanjang sejarah beberapa hari yang lalu dapat kita lalui dengan baik dan lancar," kata Bapak Presiden Jokowi dalam siaran pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/4/2023).
Untuk menangani kepadatan jalan maka petugas yang berwenang melakukan rekayasa lalu lintas yaitu memberlakukan "one way". Rekayasa lalu lintas ini diterapkan demi mencegah terjadinya kemacetan selama arus mudik.
One way adalah rekayasa lalu lintas dengan mengubah jalur yang semula dua arah menjadi satu arah. Sistem ini diterapkan untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga mencegah kemacetan.
Tentunya banyak pro dan kontra pada kebijakan pemberlakuan one way.
One way sangat menguntungkan bagi para pemudik karena meminimalisir penumpukan kendaraan di lajur mereka, tetapi merugikan pengguna lajur lain juga.
Pemberlakuan one way sangat efektif dalam beberapa hal tetapi tidak menutup kemungkinan merugikan orang lain. Seperti terjadi di ruas jalan non tol yang diberlakukan one way akan menambah kepadatan kendaraan ketika pergantian arus sulit dikendalikan karena ruas jalan yang sempit dan berbelok. Terjadi kemacetan parah pada tanggal 24/04/2023 jam 15.00 WIB arah Pamoyanan-Limbangan meskipun sudah dilakukan rekayasa arus lalu lintas ini. Kendaraan dari arah Pamoyanan yang ingin kembali ke Bandung, Jakarta dan sekitarnya membludak dan menyebabkan kemacetan parah.
Hal ini membuat banyak pemudik kelelahan sampai ada yang meninggal dunia. Beberapa kasus pemudik yang meninggal akibat kelelahan harus menjadi perhatian pemerintah agar hal ini tidak terjadi dikemudian hari. Masyarakat yang akan mudikpun harus mempersiapkan semuanya baik mudik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum serta harus memperhatikan kesehatan.
Banyak pihak lain yang mengalami kerugian akibat one way salah satunya agen Bus. Para agen tiket bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur mengeluhkan sistem one way yang berlaku di Tol Trans Jawa selama arus mudik Lebaran ini. Sistem tersebut dikatakan membuat armada bus telat kembali ke Jakarta karena terhambat one way di tol. Beberapa penumpang yang tertunda ada yang memaklumi kondisi ini dan ada juga yang tidak bisa menerima. sistem one way ini memberatkan perusahaan bus. Kondisi ini juga terjadi seperti tahun lalu yang menerapkan sistem yang sama.
Berikut Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem One Way
Kelebihan
1. Menambah kapasitas jalur dan lajur menjadi 2 kali lipat dan bahu Jalan dapat dimanfaatkan kiri dan kanannya
2. Pemanfaatan rest area secara optimal pada jalur A dan B di ruas tol
3. Waktu tempuh lebih efisien
4. Potensi peningkatan transaksi ekonomi di sepanjang jalur arteri
5. Penataan dan penempatan petugas menjadi lebih efektif dan efisien
6. Masyarakat dapat menentukan waktu keberangkatan sejalan dengan waktu pemberlakuan one way
Kekurangan
1. Perlu pembuatan rambu dan reflector pada ruas tol yang akan diberlakukan
2. Perlu adanya penambahan dan perkuatan personil pada setiap ruas
3. Perlu adanya penyempurnaan rambu, marka dan APIL pada ruas non tol