Arai Amelya
Arai Amelya Freelancer

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Manisnya Klepon dalam Sebungkus Kelembutan Aice Mochi

28 April 2022   17:01 Diperbarui: 28 April 2022   17:02 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manisnya Klepon dalam Sebungkus Kelembutan Aice Mochi
 Arai Amelya

Di Kota Malang, hujan deras disertai angin dan petir bisa saja terjadi saat sore hari, setelah sebelumnya begitu panas menyengat hingga adzan Dhuhur berkumandang. Aku tak masalah kalau hujan sore, tapi menjadi menyebalkan kalau hujan di pagi hari dan siang sore harus bersahabat dengan sengatan matahari.

Sebagai manusia biasa yang tentu kadar keimanan tidak setebal para pemuka agama, cuaca panas memang bisa membuatku mudah uring-uringan, apalagi jika terjadi di jam-jam kritis jelang berbuka. Lapar dan dahaga jelas makin tak bisa ditunda.

Dahaga Hilang, Berkat Aice Mochi Klepon Tersayang

Sebetulnya rumahku dan budhe (kakak perempuan Ayah) masih berada dalam lingkup Malang Raya. Hanya saja karena rumahku yang berada di kaki gunung pada area Kabupaten Malang, membuat perjalanan saat itu terasa jauh.

Berangkat setelah Ashar, kupacu motorku menembus sekitar 16,5 kilometer ke daerah Sukun yang membutuhkan waktu lima puluh menit lamanya. Aku tahu kalau perjalananku ini akan melintasi Kota Malang yang macet, tapi aku tak menduga kalau matahari begitu galak sore itu.

Setelah hampers dari Ibu yang berisi ketupat sayur dan rendang Padang plus krupuk merah itu sampai di budhe, aku melirik smartwatch yang sudah mencapai pukul lima sore. Tampaknya, aku akan berbuka puasa di jalan raya.

Sesuai dugaanku, adzan Maghrib terdengar saat aku berada di daerah Dinoyo.

Tak butuh waktu lama, aku langsung meminggirkan sepeda motor ke minimarket. Namun saat itu bukan sebotol minuman ringan yang menarik perhatianku, karena mataku justru terpaku pada promo terbaru Aice es krim berkualitas varian mochi yang kebetulan adalah kue tradisional favoritku, klepon.

 Tati Suherman
 Tati Suherman

Ya, bisakah kalian membayangkan kelembutan kulit mochi paling kenyal dari Aice yang benar-benar kusukai itu berpadu dengan klepon si mungil dengan ledakan gula merah yang begitu manis dan gurih?

Rasanya tentu begitu ajaib.

Kubiarkan Aice mochi klepon itu sedikit melembut selama tiga menit usai kubeli, dan baru kemudian perlahan kusantap. Seperti yang diduga, rasa gurih dan manis seperti ciri khas klepon begitu terasa dalam setiap gigitan. Mau tak mau aku harus terpesona dengan si mochi klepon yang makin membuktikan inovasi pertama selalu dari Aice ini.

Tak hanya dahaga yang sudah pasti hilang saat es krim perlahan mencair di mulut, tapi juga rasa lapar yang bertalu-talu di perut sejak mengetahui waktu berbuka tiba.

Tak banyak berpikir, kulahap langsung sebungkus Aice mochi klepon itu, sebelum akhirnya aku bangkit lagi untuk kembali masuk ke minimaket, membeli beberapa bungkus Aice mochi dessert rasa klepon, yang kini jadi takjil favoritku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun