Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Guru

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hati-Hati! Maraknya Berbagai Jenis Penipuan Jelang Lebaran

8 Mei 2019   19:34 Diperbarui: 8 Mei 2019   19:36 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hati-Hati! Maraknya Berbagai Jenis Penipuan Jelang Lebaran
Photo by Ari. Salah satu tempat yang dituju untuk mendapat diskonan

Ramadan dan Lebaran, seringkali menjadi momen paling ramai untuk mengkonsumsi aneka barang. Mengapa bisa demikian? Di bulan Ramadan yang kemudian lanjut dengan Idul Fitri (Lebaran), sebagian besar orang sudah memikirkan berbagai kebutuhan tambahan. Misalnya bagi perusahaan-perusahaan yang biasa memberi THR dan juga bingkisan Lebaran untuk karyawan dan karyawatinya. Juga musim mudik panjang karena libur nasional juga cukup untuk orang-orang berkumpul bersama keluarga di desa. 

Tentunya untuk persiapan mudik Lebaran, sebagian besar orang membeli berbagai hadiah bisa berupa bingkisan Lebaran untuk sanak saudara dan tetangga, atau persiapan uang untuk dibagikan ke anak-anak kecil, tetangga  atau saudara-saudara di kampung. Saya masih ingat, di masa kecil saya waktu Lebaran banyak orang dewasa yang memberi saya uang saku tambahan. Anak-anak kecil pasti senang sekali. Kalau datang berkunjung ke sanak saudara, bisa mendapat banyak tambahan uang. 

Di pihak orang dewasa, kebutuhan yang mendadak bertambah banyak ini, membuat mereka ingin mendapatkan barang-barang dengan harga diskon. Baik itu berupa aneka makanan, maupun aneka barang untuk hadiah, seperti baju, sepatu, tas dan lain-lain. 

Kebutuhan konsumsi yang besar ini disambut baik oleh pihak-pihak penjual yang akan memberikan aneka diskon selama bulan Ramadan ataupun Lebaran. Kalau kita jalan-jalan ke mall, bisa dilihat berbagai tawaran diskon di mana-mana.

Salah satu pilihan menarik adalah berbelanja secara online. Tidak perlu lelah jalan-jalan ke toko atau mall yang menyediakan barang-barang kebutuhan kita, tapi tetap bisa memperoleh barang-barang tersebut. Tidak sedikit saya membaca kasus penipuan pembelian via online. 

Salah satunya, jenis barang yang dikirimkan tidak sesuai dengan barang yang dipesan, atau jauh sekali berbeda dari foto yang dipajang dan dipesan. Ada pula kasus tidak dikirim barang. Misalnya sudah terlanjur transfer uang tapi barang yang dipesan tidak kunjing dikirimkan, malahan nomor telepon yang biasa dihubungi mendadak tidak aktif. Pasti pihak konsumen yang dirugikan. 

Untuk mencegah hal buruk menimpa kita pada transaksi pembelian via on line sebaiknya kita memperhatikan beberapa hal penting berikut ini.

...

1. Lakukan riset pada situs belanja online
2. Lihat kebijakan belanja online terhadap data pribadi
3. Periksa paket barang dengan membaca deskripsi produk baik-baik.
4. Jangan mudah tergoda barang murah
5. Cari tanda kalau situs web tersebut aman
6. Amankan PC Anda
7. Pertimbangkanlah cara pembayaran.
8. Periksa harga total
9. Simpan bukti transaksi
10. Matikan PC setelah transaksi
(Sumber Liputan 6)

 ....

Bijaksanalah dalam berbelanja secara online, meski kebutuhan mendadak banyak dan juga ada banyak tawaran kemudahan. Lebih baik waspada daripada celaka. 

Itu baru salah satu contoh jenis penipuan yang bisa terjadi dan semakin marak di bulan Ramadan menjelang Lebaran ini.

Ada masih banyak hal lainnya yang juga harus kita waspadai dan perhatikan. Tingkat kesibukan kita mencari berbagai kebutuhan tambahan di bulan ini, bisa saja menguras energi kita, sehingga kita menjadi kurang waspada dan mudah panik. 

Salah satu contoh lainnya, penipuan yang bisa saja berkedok perbankan. Kita mendadak dapat telepon dari nomor telepon tidak dikenal yang mengaku sebagai karyawan suatu Bank di bagian call center. Dengan aktivitas kita yang banyak, membuat kita kadang tidak fokus dan mudah terpengaruh pembicaraan dari penelepon yang hanya mengaku saja sebagai staf call center suatu bank.

... 

Apa saja ciri-ciri penipuan dengan modus call center bank ini? 

1. Pelaku menelpon nasabah bank dan menginformasikan adanya perubahan kebijakan bank mengenai layanan digital. 

2. Pelaku menawarkan jasa pilihan layanan kepada nasabah agar tidak terkena potongan yang terlalu besar. Namun dalam penawaran tersebut, pelaku penipuan meminta username calon korban.

(Sumber Liputan 6)

....

Padahal seperti kita ketahui bahwa sesuai dengan Undang-Undang Perbankan, petugas perbankan tidak berhak meminta username dan password dari nasabah karena hal itu bersifat personal. 

Jadi kalau Anda mendapat telepon semacam itu, jelas itu adalah modus penipuan berkedok perbankan. Segera matikan telepon dan tidak usah menanggapinya. Kalau Anda ingin melaporkan kasus penipuan itu, Anda harus mempunyai bukti rekaman telepon dari pelaku. Ini bukan kasus baru tapi kita masih harus tetap waspada. 

Hal terakhir yang ingin saya bahas adalah mengenai kasus penipuan lainnya yang masih berkedok perbankan. Modusnya masih sama, ingin mengambil alih data pribadi dan berkuasa pada rekening kita. Cara penipuannya saja yang berbeda. Mereka menggunakan metode pishing.

...

Istilah phishing merupakan pelesetan dari kata "fishing" yang artinya memancing. Sesuai namanya, seorang korban phishing akan "dipancing" untuk memberikan data-data penting pada pelaku kejahatan. 

(Sumber Techinasia)

...

Sangat penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri penipuan dengan metode pisihing. Kita harus bisa mengenali ciri-ciri pesan yang kita terima via email yang merupakan penipuan metode phishing ini.

...

Ciri-cirinya, antara lain:

  • Berasal dari sumber yang terlihat resmi. 
  • Membangkitkan emosi. 
  • Mengandung tautan atau lampiran.
  • Memintamu mengisi data tertentu, misalnya username dan password, nomor kartu kredit, dan sebagainya.

(Sumber Techinasia)

...

Jadi pada intinya jika menerima email dengan permintaan memberikan data-data pribadi kita, jangan pernah kita berikan. Karena itu, sangat penting untuk selalu waspada. Sekian dulu dari saya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Kita boleh sibuk dengan berbagai kegiatan  di bulan Ramadan ini tapi fokus dan perhatian kita pun harus tetap terjaga. 

Mari bersama-sama tetap mawas diri untuk berjaga-jaga agar kita tidak sampai mengalami penipuan dalam bentuk apapun. Salam damai bagi rekan sebangsa dan setanah air.

...

Written by Ari Budiyanti
8 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun