Penulis dan mantan wartawan serta seorang ayah yang ingin bermanfaat untuk orang lain.
Upgrade Makna Iqra, Baca Tak Sekadar Harfiah
Umat muslim pasti paham kata 'iqra' yang maknanya secara harfiah adalah 'baca' atau 'bacalah'. Iqra adalah kata pertama dari kitab suci al-Qur'an yang diwahyukan Allah kepada Rasulullah SAW lewat malaikat Jibril.
Padahal saat itu, Rasul tidak bisa membaca. Namun, dengan kekuasaan Allah SWT proses penurunan wahyu itu terus berlanjut baik lewat Jibril maupun secara langsung kepada Rasulullah.
Banyak ulama dan para ahli fiqh yang menyatakan bahwa kata iqra seharusnya bermakna luas. Bukan harfiah. Bukan sekadar membaca huruf. Tapi, membaca situasi, membaca sekitar dan membaca tanda-tanda alam ciptaan Allah.
Secara pribadi, memaknai kata 'iqra' secara luas bagi saya amat bermanfaat untuk kehidupan. Apalagi, saat Ramadhan seperti saat ini, memaknai kata iqra akan makin meningkatkan nilai ibadah kita serta upgrade skill secara umum dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya membagi pemaknaan kata 'iqra' secara luas yang bisa meningkatkan ibadah serta meningkatkan kemampuan (upgrade skill) kita seperti berikut ini:
Membaca kesehatan
Puasa selama Ramadhan selama satu bulan penuh setiap tahun telah terbukti secara medis meningkatkan kesehatan bagi mereka yang melaksanakan secara benar.
Kenapa saya katakan 'secara benar'? Karena banyak orang yang melakukan ritual puasa ini dengan cara yang -- saya istilahkan -- semena-mena. Sehingga bukan sehat yang hasilnya, malah sebaliknya.
Sudah menjadi rahasia umum, banyak dari kita yang berbuka puasa dengan penuh rasa 'dendam'. Makan sebanyak-banyaknya. Minum yang dingin-dingin.
Bahkan, pernah sebuah produk mempromosikan tagline 'berbukalah dengan yang manis'. Beberapa tahun belakangan, tagline ini hilang dari peredaran. Secara medis, berbuka dengan pola makan dan minum seperti itu adalah bukanlah hal yang bijak untuk kesehatan tubuh.