Menemukan Kata, Menentukan Makna
Hiburan. Hiburan dalam dunia teknologi semakin beragam. Menghadirkan hiburan tidak hanya menonton dan menikmati tontonan, terkadang suasana membosankan hadir saat kita membutuhkan tantangan. Hiburan bukan sekadar mengisi waktu luang.
Dengan sebuah telepon pintar, hiburan pun bisa didapat begitu mudah dan kita pun akan merasa begitu nyaman, bahkan sampai lupa waktu berjam-jam. Kita duduk dan menghabiskan waktu bersamanya.
Hiburan dengan telepon pintar menghabiskan waktu, bahkan nilai waktu semakin tak berharga. Kita bukan lagi menikmatinya sebagai hiburan, tetapi jebakan kenikmatan bisa meluluhlantakkan waktu yang seharusnya lebih berguna. Perlu kehati-hatian untuk menjaga diri agar tidak sepenuh hati dikuasai permainan dalam telepon pintar.
Kenangan Istimewa
Saat itu, tahun 1997, ketika telepon pintar belum ada, hiburan televisi hanya satu warna. Tidak ada pilihan untuk mencari pilihan lain, tidak ada rebutan tontonan dalam keluarga. Kebetulan, saat itu, saya tinggal bersama saudara dengan lima anggota keluarga, yang setiap bulan Ramadhan selalu melaksanakan puasa. Pada akhirnya, puasa pun harus diikuti juga, bukan sebagai sebuah keterpaksaan, tetapi menjadikannya latihan menghadirkan kesederhanaan dan semakin mendalami arti pengorbanan.
Di keluarga itu, seorang anak kecil menjadi teman akrab dan selalu menjadi teman sepermainan, meski pun masih sekolah dasar kelas enam. Seorang lelaki cerdas, aktif dan selalu ingin mencoba berbagai kegiatan. Puasa pun dilakukan sebulan dengan sebuah kesadaran dan kekuatannya. Jika sebelum berbuka puasa, kami selalu pergi ke lapangan bermain bola, pada malam hari selesai tarawih kami bisa membuka-buka buku kecil, kumal, dan dalam setiap halaman selalu berbentuk kotak-kotak hitam putih. Buku teka-teki silang.
Pukul sembilan, sebelum kami merebahkan badan, selalu kami berdua membuka buku sakti itu, buku pintar menurut kami, karena mengerjakan buku itu seperti kami mengikuti ujian. Dia membuka buku, setiap halaman dibuka kembali, mulai halaman pertama dibuka hingga halaman putih yang masih kosong ditemukan.
Semua teka-teki sebelumnya memang sudah selesai dikerjakannya. Malam sebelum kami tidur, biasanya satu halaman harus diselesaikan. Ketika tidak selesai, biasanya akan berlanjut ketika pagi tiba. Pagi sebelum dan setelah kami sahur, satu halaman harus terselesaikan. Kami mempunyai target dan kami harus selesaikan taget itu.
Bertanya Sendiri, Dijawab Sendiri