Ari Indarto
Ari Indarto Guru

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Aksi Kecil Mengelola Wisata Alam

17 April 2023   19:40 Diperbarui: 17 April 2023   19:44 2917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Kecil Mengelola Wisata Alam
Akankah krisis air? (Sumber: Mumtahina Rahman-Pixabay.com) 

Lingkungan. Keindahan lingkungan membuat napas kehidupan lega dan terasa nyaman. Karena alam telah memberikan ketenteraman hati dan pikiran, sepatutnya upaya kecil menjaganya bukan hanya menjadi jargon belaka. 

Begitu banyak berita tentang kerusakan alam tak membuyarkan keserakan manusia tetap berkuasa. Bukan hanya dalam sebuah rencana besar dan terus-menerus, kerusakan alam sudah menjadi tren yang tak mungkin dibasmi. Jika setiap orang tidak mengambil peran nyata, niscaya berbagai kerusakan alam akan terus membuat manusia tidak merasa tenteram dalam rumah sendiri. 

Kerusakan Alam 

Kita mendengar tentang deforestasi, begitu parahnya pengurangan jumlah hutan terjadi diberbagai negara. Pembukaan hutan untuk perkebunan dan pembangunan berbagai macam pabrik menjadikan keanekaragaman hayati hanya menjadi sebuah cerita sejarah bagi anak cucu. Begitu terasa bagaimana emisi gas rumah kaca terjadi dan mengakibatkan berkurangnya  kemampuan alam dalam menyerap karbon. Perubahan iklim yang begitu ekstrem menyebabkan banjir, kekeringan, dan kenaikan permukaan air laut.

Air sebagai kebutuhan utama manusia pun tidak luput dari kerusakan. Sudah begitu jarang kita menikmati sungai nan jernih, apalagi di tengah kota. Pencemaran terjadi akibat  limbah industri, pertanian, dan perkotaan sengaja dibuang  ke dalam sungai, danau, atau laut. Kita tidak lagi bisa menemukan hewan dan tumbuhan air. Sungai menghitam, sampah menumpuk di sepanjang bibir sungai, dan tak pernah diurus, apalagi dicari jalan keluar. Ancaman pencemaran air sungguh mengerikan. 

Tanah-tanah tak lagi menjadi lahan yang baik untuk pertanian dan perkebunan, karena erosi  tanah terjadi  menggerus lapisan subur tanah dan pada akhirnya mengurangi kesuburan tanah. Kemampuan tanah dalam menopang kehidupan hilang dan tak menghasilkan apa-apa. Maka, krisis pangan mengancam jutaan umat manusia. 

Kerusahan alam sungguh mengancam keberdaan manusia, apalagi keragaman spesies hewan dan tumbuhan begitu kentara. Kerusakan habitat, perburuan liar, dan perdagangan hewan liar adalah kenyataan yang tak mungkin dihilangkan karena keserahakan manusia. Apalagi pencemaran udara dengan hadirnya berbagai industri yang tidak ramah lingkunganm membuat ancaman manusia semakin besar. Bernapas dengan udara bersih menjadi sebuah nilai yang begitu mahal. 

Potensi kerusakan alam dengan hadirnya berbagai wisata alam di berbagai daerah di Indonesia juga semakin besar. Jika tidak ada langkah nyata dari berbagai pemangku kepentingan, keindahan alam Indonesia yang terkenal di seluruh dunia hanya akan menjadi sebuah sejarah bangsa. Langkah-langkah strategis Pemerintah memang sangat dibutuhkan, tetapi tanpa peran kecil masyarakat kebijakan pemerintah tidak akan berarti apa-apa. 

Aksi Nyata

Sebenarnya kenikmatan yang kita terima dengan berbagai eksploitasi alam bisa saja diminimalkan. Bukan hanya dengan membuat langkah-langkah besar. Rencana dan aksi  kecil nan sederhana bisa saja menjadi bentuk kita ambil bagian menjaga keindahan alam yang kita nikmati. 

Ketika kita berwisata ke alam, sudah pasti kita menginginkan kenikmati sesuatu yang membahagiakan. Terkadang, banyak yang kita bawa ke alam sehingga sebagian kita tinggalkan begitu saja. Misalnya, bungkus makanan, bungkus minuman, bahkan bungkus permen. Sampah-sampak kecil yang mungkin saja tidak berarti dibandingkan dengan luasnya alam yang kita nikmati. 

Kita mungkin berharap sungai akan membaca sampah-sampah itu menuju kota dan kota kita membersihkannya. Padahal, satu langkah kecil dengan membawa sampah yang kita hasilkan kembali ke rumah sungguh membantu alam bernapas dengan semestinya. Prinsip tidak meninggalkan secuil sampah adalah gaya hidup wisata alam. 

Alam juga menyediakan beraneka ragam hewan dan tumbuhan yang merangsang kita untuk memiliki. Berpantang untuk mengambil segala  sesuatu yang ada di alam menjadi prinsip dan gaya hidup dalam berwisata alam. Apalagi tujuan ekonomi terkadang merangsang kita untuk lebih banyak menguasai hewan dan tumbuhan alam. 

Menikmati keindahan alam bukan hanya sekadar memuaskan kebutuhan manusia saja. Bahwa manusia harus selalu terlibat dalam upaya kecil menjaga alam adalah sebuah relitas yang tak akan terbantahkan selama tumbuh kesadaran sebagai manusia beradab. Aksi kecil itu akan  menjadi bentuk relasi abadi manusia dengan alam sekitarnya. Selamat menikmati keindahan alam sepanjang hayat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun