Awal Ramadhan di Doroampel
Dan ketika waktu adzan dzuhur, para hafidz dan hafidzah berhenti membaca Al Qur'an karena semua orang melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di masjid ataupun mushola tersebut. Tahun ini pun diadakan Majelis Istima'il Al Qur'an di desa Doroampel.
Ada juga adat kebiasaan yang lain ketika warga desa Doroampel menyambut bulan suci ramadhan, yaitu dengan mengadakan megengan. Megengan adalah tradisi masyarakat Jawa yang pada umumnya terdapat di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur dalam menyambut bulan Pasa.
Megengan diambil dari bahasa Jawa yang artinya menahan/ngempet. Megengan merupakan suatu peringatan bahwa dalam waktu dekat akan memasuki bulan Puasa atau bulan Ramadhan.
Di desa Doroampel kecamatan Sumbergempol kabupaten Tulungagung, megengan ini dilakukan di masjid masjid atau mushola mushola dengan membawa yang namanya berkat.
Berkat ini adalah semacam nasi beserta lauk pauknya, biasanya ayam goreng atau sekedar telur goreng yang di wadahi marangan dan dibawa oleh para warga untuk ditukar tukar di sana setelah acara megengannya selesai.
Setelah mendapatkan berkat kita boleh memakannya disana bersama para warga atau dibawa ke rumah untuk dimakan bersama keluarga.
Menurut para ahli ulama', hukum megengan ini adalah boleh karena bukan merupakan bid'ah ataupun sunnah. Umat islam boleh menyambut bulan suci ramadhan dengan penuh kebahagiaan dengan cara berdoa, berdzikir, makan bersama, dan lain lain.
Ada satu lagi acara atau kegiatan yang dilakukan setiap tahun menjelang bulan ramadhan, yaitu geren massal atau ziarah massal ke makam umum di desa Doroampel.
Kegiatan ziarah massal ke kerabat masing masing ini biasanya dilakukan pada hari tepat sebelum tanggal 1 ramadhan. Untuk tahun ini, pada hari jum'at tanggal 1 april tahun 2022.
Sayang sekali saya tidak bisa mengikuti geren massal ini karena masih di mahad UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tetapi warga di desa doroampel tidak semua mengikuti kegiatan ini secara bersamaan, ada juga yang berziarah kepada kerabatnya di saat menjelang hari raya idul fitri.
Pada masa nabi dulu, ziarah makam awalnya diharamkan karena agama islam masih sedikit pengikutnya. Lalu hukumnya menjadi boleh ketika agama islam sudah kuat dengan pengikutnya yang banyak sekali.