Awal Ramadhan di Doroampel
Seperti yang kita tahu, bulan ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu umat muslim. Bulan ramadhan adalah bulan ke sembilan dalam kalender Hijriyah.
Pada bulan ini umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk puasa. Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan menahan nafsu dari waktu imsak sampai adzan maghrib.
Salah satu dalil yang paling sering dikutip berasal dari Firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 183, yang artinya: Wahai orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelummu agar kamu bertaqwa.
Sebelum waktu imsak, umat islam melakukan yang namanya sahur, atau makan dini hari agar kuat berpuasa sampai maghrib. Lalu setelah adzan maghrib, ada yang namanya berbuka untuk menyelesaikan puasanya dalam satu hari. Setelah sholat isya' masyarakat muslim disunnahkan untuk mengikuti tarawih berjamaah di masjid.
Keberadaannya yang penuh berkah ini membuatnya semakin ditunggu tunggu oleh umat muslim. Tahun ini 2022 bulan ramadhan jatuh pada bulan april.
Nah, di indonesia ada berbagai macam budaya atau adat kebiasaan untuk menyambut bulan suci ini. Saya akan menjelaskan tentang budaya penyambutan bulan puasa atau bulan ramadhan di desa Doroampel, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.
Narasumber saya ialah Bapak Ali Amzaini selaku kaur kesejahteraan rakyat desa Doroampel, dan perwakilan dari Masjid Al Ma'sum desa doroampel.
Kegiatan yang pertama untuk menyambut bulan ramadhan adalah Majelis Istima'il Al Qur'an. Majelis Istima'il Al Qur'an ini adalah kegiatan menyimak 30 juz dari Al Fatihah sampai dengan An Nas dari Al Qur'an yang dibaca oleh hafidz maupun hafidzah. Biasanya dilakukan pada pagi hari dan selesai pada sore hari di tiap tahun akhir bulan sya'ban yaitu mendekati blan ramadhan.
Di setiap masjid atau mushola di desa doroampel dilakukan Majelis Istima'il Qur'an. Semua masyarakat sangata antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut, tak hanya orang tua saja, tetapi anak anak dan semua remaja turut berpartisipasi dalam kegiatan Majelis Istima'il Al Qur'an.
Kegiatan yang satu ini mengundang 120 orang hafidz dan 30 orang hafidzah. Mendengarkan dan menyimak lantunan ayat suci Al Qur'an juga akan mendapat pahala dari Allah.
Biasanya ada makanan makanan ringan yang disajikan pada kegiatan ini di masjid masjid maupun mushola, misalnya kue apem, kacang rebus, air mineral, roti rotian dan lain lain.
Dan ketika waktu adzan dzuhur, para hafidz dan hafidzah berhenti membaca Al Qur'an karena semua orang melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di masjid ataupun mushola tersebut. Tahun ini pun diadakan Majelis Istima'il Al Qur'an di desa Doroampel.
Ada juga adat kebiasaan yang lain ketika warga desa Doroampel menyambut bulan suci ramadhan, yaitu dengan mengadakan megengan. Megengan adalah tradisi masyarakat Jawa yang pada umumnya terdapat di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur dalam menyambut bulan Pasa.
Megengan diambil dari bahasa Jawa yang artinya menahan/ngempet. Megengan merupakan suatu peringatan bahwa dalam waktu dekat akan memasuki bulan Puasa atau bulan Ramadhan.
Di desa Doroampel kecamatan Sumbergempol kabupaten Tulungagung, megengan ini dilakukan di masjid masjid atau mushola mushola dengan membawa yang namanya berkat.
Berkat ini adalah semacam nasi beserta lauk pauknya, biasanya ayam goreng atau sekedar telur goreng yang di wadahi marangan dan dibawa oleh para warga untuk ditukar tukar di sana setelah acara megengannya selesai.
Setelah mendapatkan berkat kita boleh memakannya disana bersama para warga atau dibawa ke rumah untuk dimakan bersama keluarga.
Menurut para ahli ulama', hukum megengan ini adalah boleh karena bukan merupakan bid'ah ataupun sunnah. Umat islam boleh menyambut bulan suci ramadhan dengan penuh kebahagiaan dengan cara berdoa, berdzikir, makan bersama, dan lain lain.
Ada satu lagi acara atau kegiatan yang dilakukan setiap tahun menjelang bulan ramadhan, yaitu geren massal atau ziarah massal ke makam umum di desa Doroampel.
Kegiatan ziarah massal ke kerabat masing masing ini biasanya dilakukan pada hari tepat sebelum tanggal 1 ramadhan. Untuk tahun ini, pada hari jum'at tanggal 1 april tahun 2022.
Sayang sekali saya tidak bisa mengikuti geren massal ini karena masih di mahad UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tetapi warga di desa doroampel tidak semua mengikuti kegiatan ini secara bersamaan, ada juga yang berziarah kepada kerabatnya di saat menjelang hari raya idul fitri.
Pada masa nabi dulu, ziarah makam awalnya diharamkan karena agama islam masih sedikit pengikutnya. Lalu hukumnya menjadi boleh ketika agama islam sudah kuat dengan pengikutnya yang banyak sekali.
Beberapa manfaat ziarah kubur bagi seseorang yaitu : Mengingatkan diri untuk dekat kepada Allah dan ingat akan kematian yang datang kapan saja tidak mengenal waktu, Mendoakan keluarga atau kerabat yang telah meninggal di sana, biasanya dibacakan surat al fatihah, surat yasin dan juga tahlilnya.
Hal yang dilarang ketika berziarah adalah meminta para ahli kubur untuk kepentingan kepentingan dunia seperti ingin kaya raya, ingin dapat jodoh, naik pangkat dan lain lain.
Diharamkan membawa sesajen, sesembahan, hewan sembelihan dan lain lain kepada orang yang sudah meninggal, cukup membersihkan dan merawat kuburannya, setelah itu ditaburkan bunga yang bagus.
Mungkin masih banyak kegiatan atau budaya masyarakat yang lain yang masih belum saya ketahui. Oleh sebab itu kita sama sama belajar sejarah, budaya dan adat istiadat masyarakat manapun.