Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo
Adab Sedekah Berkah Menurut Imam Ghazali
"Sedekah itu walau sedikit yang penting ikhlas. Daripada sedekah banyak, tetapi tidak ikhlas atau banyak ngedumelnya," ujar seorang rekan saya.
"Ach bagi saya sih, soal ikhlas atau tidaknya tidak penting karena soal keihklasan hanya diketahui oleh si pemberi sedekah. Bagi saya yang penting jumlahnya. Semakin banyak sedekah yang diterima, semakin banyak orang yang berksempatan mendapatkannya," ujar seorang teman yang lain.
Mendengar perbincangan singkat kedua teman saya tersebut, saya teringat perbincangan tentang pentingnya sedekah di bulan Ramadan, yang merupakan bulan yang penuh pengampunan dan keberkahan buat umat seluruh umat muslim di mana pun berada. Oleh karena itu, para ulama kerap menganjurkan bahwa di bulan Ramadan ini selain melaksanakan ibadah puasa, perlu pula melakukan amalan sunnah dengan memperbanyak sedekah yaitu memberikan sesuatu kepada seseorang yang membutuhkan, semata-mata hanya mengharap ridha Allah SWT.
Dengan kata lain sedekah adalah suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara sukarela tanpa ditentukan jumlahnya dengan penuh keikhlasan guna mendapatkan keberkahan yaitu nikmat atau karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia"
Di dalam Al Quran sendiri, berkah disebutkan dalam Surat Al-A'raf ayat 96
"Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."
Memperhatikan berkah sedekah di bulan Ramadan, tidak mengherankan apabila pada bulan ini umat muslim berlomba-lomba menanam kebaikan karena amal ibadah di bulan ini akan mendapatkan keberkahan dan dilipat gandakan pahalanya.
Seperti dikatakan Imam Al-Ghazali - seorang yang dianggap sebagai Mujaddid abad ke-5, seorang pembaru iman dan yang, menurut hadis kenabian, muncul setiap 100 tahun sekali untuk memulihkan iman Komunitas Islam - berkah (barokah) adalah bertambahnya kebaikan. Hal senada juga dikatakan para ulama lainnya yang menjelaskan makna berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah, mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia.
Lalu bagaimana sedekah dilakukan selama Ramadan dan bagaimana adabnya?
Dalam pelaksanaannya, sedekah pada bulan Ramadan dapat dilakukan kapan saja, namun yang harus diperhatikan adalah dalam bersedekah harus dengan hati yang ikhlas sehingga membuat sedekah yang dilakukan semakin berkah, bernilai lebih dan dibalas dengan kebaikan-kebaikan lain yang lebih mengesankan.
Selanjutnya seperti dijelaskan Imam Al Ghazali dalam risalahnya yang berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah), dalam melaksanakan sedekah perlu diperhatikan adab.
"Adab orang bersedekah, yakni: hendaknya memberikan sedekah sebelum diminta, tidak diketahui orang (lain) ketika memberikan, menjaga kerahasiaan setelah memberikan, bersikap ramah terhadap orang yang memintanya, tidak menjawab dengan penolakan, hendaknya menjawab dengan suara lirih ketika menolak, menghindari sikap bakhil, memberikan apa yang diminta atau menolaknya dengan penolakan yang baik; jika iblis la'natullah menghalanginya dengan membisikkan bahwa sesungguhnya si peminta tidak berhak menerima, maka hendaknya ia tidak menarik kembali apa yang telah diberikan Allah sebagai nikmat sedang peminta itu berhak atasnya."
Dari apa yang disempaikan Imam Al Gahazali, tampak bahwa terdapat sembilan adab orang bersedekah, yaitu:
1)Hendaknya memberikan sedekah sebelum ada permintaan.
2)Memberikan sedekah dengan tidak diketahui orang (lain) ketika memberikan.
3)Menjaga kerahasiaan setelah memberikan.
4)Bersikap ramah terhadap orang yang memintanya.
5)Sebaiknya permintaan sedekah tidak ditolak kecuali ada alasan-alasan tertentu yang relevan.
6)Dalam keadaan tertentu seseorang mungkin berpikir lebih baik tidak memenuhi permintaan sedekah yang sudah ada di depannnya. Menyikapi hal ini, maka penolakan itu hendaknya dengan suara lembut atau lirih agar tidak tersinggung.
7)Dalam memberikan sedekah atau infaq sebaiknya seseorang tidak sengaja bersikap bakhil (pelit atau kikir) dengan memberikan sedekah dalam jumlah yang tidak memadai supaya tidak ada penyesalan dikemuian hari.
8)Memberikan apa yang diminta, atau menolaknya dengan penolakan yang baik.
9)Jika terdapat bisikan dari iblis la'natullah bahwa si peminta sebetulnya tidak berhak menerima, maka hendaknya ia tidak menarik kembali apa yang telah diberikan Allah SWT sebagai nikmat sedang peminta itu memang berhak atasnya.
Demikian anjuran sedekah berkah dan adab memberikannya dari Imam Al Gahzali yang perlu diperhatikan bagi siapa saja yang bermaksud memberikan sedekahnya kepada pihak lain.
Seseorang tidak perlu diminta untuk bersedakah, ikhlas dan tidak bakhil serta menjaga kerahasiaannya. Apabila terpaksa harus menolak suatu permintaan, maka cara menolaknya harus baik. Terakhir, hindari untuk menarik kembali sedekah yang telah diberikan kepada orang lain. (AHU).