Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo
Pantun Ramadan dalam Jejak Sastra Nusantara
Selain masyarakat Melayu dan Betawi, banyak anggota masyarakat lainnya yang suka berpantun. Beberapa alasannya adalah pantun bisa digunakan untuk mengasah diri dalam bertutur kata dengan santun. Di samping itu, pantun juga mempunyai keindahan bahasa dan isi yang padat dalam susunan bait yang singkat serta dapat menyampaikan maksud dengan singkat.
Sejalan dengan pelaksanaan ibadah Ramadan, lewat pantun, kita bisa menyampaikan rasa syukur karena masih diberi kesempatan untuk menjalani Ramadan, bulan yang penuh rahmat. Juga bisa digunakan untuk saling meminta maaf pada saat berakhirnya Ramadan.
Berikut ini sederet pantun tema Ramadan versi saya yang mungkin dapat menjadi referensi dalam menyampaikan rasa syukur dn pesan kepada sanak keluarga, sahabat dan teman:
Jalan-jalan ke kota Medan
Jangan lupa mampir ke jalan Angkasa
Salam bahagia di bulan Ramadan
Semoga kita selalu sehat dalam berpuasa
Pergi ke Bogor membeli talas
Jangan lupa membeli gula
Bulan puasa nggak boleh malas
Ayo semangat mengejar pahala
Hari Senin hari Selasa
Saatnya bekerja di Jakarta
Kuucapkan selamat berbuka puasa
Untuk saudara dan sahabatku tercinta
Ke Antam membeli emas
Pulangnya ke pasar membeli ikan
Meski puasa membuat lemas
Tarawih dan mengaji jangan dilupakan
Berolahraga lah sesuai usia
Loncat tinggi sampai terlempar
Jangan jadikan puasa sia-sia
Hanya menahan haus dan lapar
Tempat hiburan adanya di dufan
Pergi kesana bersama ibu Iriana
Mari kita saling bermaafan
Agar puasa kita sempurna
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bermaafan kita lebih dahulu
Makan ketupat kemudian
Berkendara setir sendiri
Lampu merah harus berhenti
Bulan Ramadhan bersihkan diri
Idul Fitri sucikan hati