Asep Nirman
Asep Nirman Mahasiswa

Sedang belajar menjadi jurnalis/penulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bergembira sebagai Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan, Hal Sederhana tapi Amat Bermakna

10 Maret 2024   02:40 Diperbarui: 10 Maret 2024   06:22 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bergembira sebagai Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan, Hal Sederhana tapi Amat Bermakna
Sumber: Dokumentasi Pribadi 

Ada salah satu hadits yang cukup populer dikalangan para santri, namun cukuplah menjadi pengingat kita semua untuk mempersiapkan bulan Ramadhan, mudah-mudahan tulisan ini bisa termasuk kedalam Firman Allah SWT "Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran".(QS. Al-'Ashr ayat 3) serta sabda Baginda Rasulullah "sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat "(HR. Imam Bukhari). 

Hadis tersebut berbunyi "Man fariha bidukhuuli ramadhaana harramallahu jasadahu 'alanniiroon. 

Yang artinya Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya atas api neraka, " Wallahu a'lam bimuroodihi. 

Perhatikanlah saudaraku hanya dengan bergembira saja menyambut bulan yang agung ini kita susah dijanjikan oleh baginda Rasulullah dengan haramnya jasad kita terbakar api neraka. 

Namun pertanyaannya apakah kita bergembira dengan dengan datangnya bulan yang agung ini, apakah kita bergembira harus menahan lapar menahan haus, menahan untuk beresetubuh bagi suami istri yang mana itu semua merupakan hal-hal yang menyenangkan naluriah nafsu kita. 

Penulis mengajak supaya kita semua bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan ini karena beberapa alasan, diantaranya disebutkan oleh imam izzuddin bin Abdissalam dalam kitab Maqhosidus Shiyamnya

1. Diangkatnya derajat 

Hal ini berdasarkan pada ucapan baginda Rasulullah

 "Idzaa Jaa a ramadhaana futihat abwaabul jannah wa ghuliqot abwaabun nanti wa shidifatisy syayaathinu yang artinya Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu." (HR Imam Muslim) 

2. Dihapuskannya kesalahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun