Koresponden Kompas di Jatim (1983-1986) Wartawan Tabloid Nova (1986- 1989) Peneliti Litbang Kompas (1990-2002) Penulis buku travel (2010-sekarang)
Masjid Quba, Masjid yang Dibangun Pertama oleh Nabi Muhammad
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Masjid ini dibangun ribuan tahun yang lalu tepatnya pada 23 September tahun 622 Masehi saat Nabi melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Setiap jemaah umroh yang mampir ke kota Madinah pasti diajak city tour dengan tujuan pertama Masjid Quba oleh agen travel tournya. Masjid Quba merupakan masjid tertua dalam sejarah perkembangan Islam. Pada hari ke tiga menginjak kota Madinah kami diajak city tour oleh travel Ayo Keliling Dunia dengan tujuan pertama mengunjungi masjid Quba.
Menurut ustaz Hafiz yang mengantar kami, salat di Masjid Quba sama pahalanya dengan melaksanakan umrah dan disunahkan mengambil wudhu di rumah atau hotel sebagaimana yang dilakukan Rasulullah waktu lampau.
Wikipedia mencatat, Masjid Quba termasuk masjid yang paling dimuliakan oleh Allah, setelah Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjidil Aqsha.
Sejarah hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah dilatarbelakangi oleh perlawanan kaum kafir Quraisy yang menolak ajaran Islam.
Kekejaman yang dilakukan oleh kafir Quraisy itu tidak hanya dilakukan kepada Nabi Muhammad SAW saja, tetapi juga kepada keluarga dan sahabat.
Hingga akhirnya, Nabi memerintahkan kepada umat Islam di Mekkah untuk hijrah ke Madinah.
Pada musim panas 622 Masehi, umat Islam di Mekkah secara diam-diam meninggalkan rumah menuju Madinah dengan hanya menyisakan rumah tangga Nabi dan Abu Bakar.
Mengetahui umat Islam berhijrah ke Madinah, kaum kafir Quraisy pun menyusun rencana untuk membunuh Nabi. Mereka khawatir dengan kekuatan baru Islam yang terbentuk di Madinah.
Dalam rencana itu, setiap kabilah diminta untuk mengajukan pemuda tangkas bersenjata. Tujuannya tidak lain adalah untuk membunuh Nabi bersama-sama.
Sementara itu, sore hari sebelum penyergapan, Nabi telah mendapatkan petunjuk dari Jibril untuk melakukan hijrah. Ia pun segera menemui Abu Bakar untuk menyusun strategi hijrah. Nabi meminta Ali bin Abi Thalib untuk tinggal di rumahnya, menjaga barang-barang yang ada di dalamnya.
Hingga tiba saat penyergapan, kaum kafir Quraisy tidak menemukan Nabi Muhammad, melainkan Ali yang mengenakan selimut hijau milik Nabi.
Pada waktu itu, Nabi dan Abu Bakar telah meninggalakn rumah. Mereka menuju Madinah dengan memilih rute dan waktu yang tidak seperti perjalanan pada umumnya.
Dalam perjalanan, Nabi dan Abu Bakar sempat singgah di Gua Tsur selama tiga hari. Di gua ini, Nabi dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy.
Menurut wikipedia, Setelah merasa aman, Nabi dan Abu Bakar melanjutkan perjalan menuju Madinah. Sebelum tiba di Madinah, Nabi singgah di Quba, sebuah daerah yang berjarak sekitar lima kilometer dari pusat kota Madinah.
Nabi tinggal di Quba selama empat hari dan kemudian membangun sebuah masjid yang sekarang terkenal dengan nama Masjid Quba.
Pada musim panas 622 Masehi, umat Islam di Mekkah secara diam-diam meninggalkan rumah menuju Madinah dengan hanya menyisakan rumah tangga Nabi dan Abu Bakar.
Mengetahui umat Islam berhijrah ke Madinah, kaum kafir Quraisy pun menyusun rencana untuk membunuh Nabi. Mereka khawatir dengan kekuatan baru Islam yang terbentuk di Madinah.
Dalam rencana itu, setiap kabilah diminta untuk mengajukan pemuda tangkas bersenjata. Tujuannya tidak lain adalah untuk membunuh Nabi bersama-sama.
Sementara itu, sore hari sebelum penyergapan, Nabi telah mendapatkan petunjuk dari Jibril untuk melakukan hijrah. Ia pun segera menemui Abu Bakar untuk menyusun strategi hijrah. Nabi meminta Ali bin Abi Thalib untuk tinggal di rumahnya, menjaga barang-barang yang ada di dalamnya.
Hingga tiba saat penyergapan, kaum kafir Quraisy tidak menemukan Nabi Muhammad, melainkan Ali yang mengenakan selimut hijau milik Nabi.
Pada waktu itu, Nabi dan Abu Bakar telah meninggalakn rumah. Mereka menuju Madinah dengan memilih rute dan waktu yang tidak seperti perjalanan pada umumnya.
Dalam perjalanan, Nabi dan Abu Bakar sempat singgah di Gua Tsur selama tiga hari. Di gua ini, Nabi dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy.
Setelah merasa aman, Nabi dan Abu Bakar melanjutkan perjalan menuju Madinah. Sebelum tiba di Madinah, Nabi singgah di Quba, sebuah daerah yang berjarak sekitar lima kilometer dari pusat kota Madinah.
Nabi tinggal di Quba selama empat hari dan , Masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk daripada masjid-masjid yang didirikan orang di kemudian hari. Bangunan yang sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid. Ia sudah mempunyai suatu ruang yang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya.
Di sebelah utara dibuat serambi untuk tempat sembahyang yang bertiang pohon kurma, beratap datar dari pelepah dan daun kurma, bercampurkan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid iyang kemudian biasa disebut sahn, terdapat sebuah sumur tempat wudhu, mengambil air sembahyang.
Kebersihan terjaga, cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.
Ketika saya datang ke Masjid Quba yang jaraknya hanya lima kilometer dari Kota Madinah, suasana di luar dan di dalam masjid sangat ramai jemaah umroh dari seluruh dunia.
Ketika saya akan mengambil wudhu perlu antri dan melakukan sholat sunnah dua rakaat dengan sedikit berdesak-desakan dengan jemaah lain.
Masjid ini memiliki 19 pintu. Dari 19 pintu itu terdapat tiga pintu utama dan 16 pintu. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid.
Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk jamaah perempuan. Diseberang ruang utama masjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar mengajar.