Atanshoo
Atanshoo Penulis

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Menyantap Berkah: Kuliner yang Menggugah Selera di Kota Solo

28 Maret 2024   18:15 Diperbarui: 28 Maret 2024   18:16 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyantap Berkah: Kuliner yang Menggugah Selera di Kota Solo
Menyantap Berkah: Kuliner yang Menggugah Selera di Kota Solo - (Adismara Putri On unsplash)

Solo, pesona budaya Jawa yang terpancar dari batik, keraton, dan keramahan penduduknya, menjelma menjadi destinasi wisata kuliner yang tak terlupakan, terlebih ketika bulan suci Ramadan tiba. Di sanalah perpaduan tradisi dan cita rasa bersatu padu, menawarkan pengalaman berbuka puasa yang istimewa.

Bagi para pemburu kuliner, Solo di bulan Ramadan adalah surga. Aroma rempah yang menguar dari lapak-lapak pedagang kaki lima di Pasar Takjil menggoda siapa saja yang lewat. Berbagai pilihan takjil tersaji, mulai dari yang klasik seperti kolak dan kurma hingga jajanan kekinian yang mengundang penasaran.

Pasar Takjil Manahan, yang digelar di halaman Gedung Wanita Solo, menjadi jujugan utama. Di sini, Anda bisa berwisata kuliner dengan mata Anda terlebih dahulu. Warna-warni jajanan disusun rapi, dari gorengan berbalur tepung krispi hingga es campur buah segar yang menggoda. Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Jenang -- sejenis bubur manis dengan beragam varian rasa seperti sumsum, durian, dan ketan hitam.

Pasar Takjil Gatsu, berlokasi di Jalan Gatsu (Jalan Jenderal Sudirman), menawarkan pengalaman berburu takjil yang lebih merakyat. Berjejer warung-warung tenda yang menjajakan gorengan legendaris Solo, seperti Tahu Aci, tahu goreng yang disajikan dengan saus kacang pedas manis, dan Bakwan Kelor, gorengan berisi rebung muda dengan cita rasa gurih yang khas.

Namun, kekayaan kuliner Ramadan Solo tak berhenti di pasar takjil. Warung-warung legendaris dan restoran pun turut menampilkan menu spesial selama bulan suci ini.

Timlo, sup bening dengan potongan ayam, sosis Solo, ati ampela, dan telur pindang, menjadi menu pembuka yang menyegarkan. Kuah kaldu yang gurih berpadu sempurna dengan irisan daging ayam yang empuk. Jangan lupa tambahkan kecap dan sambal untuk menambah sensasi rasa.

Untuk menu utama yang mengenyangkan, Nasi Liwet adalah pilihan yang tepat. Sepiring nasi gurih yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah ini biasanya disajikan dengan berbagai lauk pauk, seperti ayam opor yang lembut, telur pindang berwarna cokelat kehitaman, dan sambal goreng ati yang pedas gurih.

Solo juga tak bisa dilepaskan dari Serabi, kue tradisional berbahan dasar tepung beras dan santan yang dimasak di atas tungku tradisional.  Di Notosuman, Anda bisa menyaksikan proses pembuatan serabi secara langsung. Aroma santan yang harum bercampur dengan wangi kayu bakar menciptakan sensasi tersendiri. Serabi disajikan dengan berbagai pilihan topping, mulai dari kinca (gula jawa cair), unti kelapa, hingga keju.

Tak lengkap rasanya menikmati Ramadan di Solo tanpa mencicipi Tahu Gejrot. Tahu goreng yang dipotong kecil-kecil ini disiram dengan kuah pedas manis dari cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan gula merah. Perpaduan rasa gurih dari tahu dan pedas manis dari kuah gejrotnya dijamin membuat Anda ketagihan.

Sebagai penutup yang menyegarkan, bagaimana dengan segelas Es Dawet Telasih? Minuman legendaris ini terbuat dari cendol tepung beras yang kenyal, disiram dengan santan dan gula merah cair, lalu diberi sentuhan daun telasih yang harum. Kesegaran es dawet dijamin membasuh dahaga setelah seharian berpuasa.

Menikmati Kuliner Ramadan dengan Suasana Istimewa

Selain berburu jajanan di pasar takjil, Solo juga menawarkan pengalaman bersantap Ramadan dengan suasana yang berbeda. Bagi yang ingin merasakan nuansa tempo dulu, Kampung Kauman, yang dikenal sebagai kampung batik, menjadi destinasi yang tepat. Di sini, Anda bisa berbuka puasa bersama warga lokal sambil mencicipi hidangan khas Ramadan yang disajikan di warung-warung kecil.

Jika Anda menginginkan suasana yang asri dan tradisional, kunjungi Bale Padi. Restoran berkonsep Jawa ini menyajikan hidangan khas Solo seperti Selat Solo dan Nasi Langgi, dengan suasana pedesaan yang menenangkan.

Para pecinta Selat Solo tak boleh melewatkan Warung Selat Mbak Lies. Warung legendaris ini terkenal dengan kuahnya yang segar, daging sapi yang empuk, dan irisan telur rebus yang nikmat.

Sensasi kuliner Ramadan yang berbeda bisa Anda rasakan di Sate Kambing Mbok Galak. Warung ini menyajikan sate kambing dengan bumbu kecap yang khas. Dagingnya yang empuk berpadu dengan bumbu yang meresap dijamin membuat Anda tak berhenti menyantap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun