Aulia
Aulia Dosen

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berburu Pabukoan (Takjil): Menyelami Kemeriahan Ramadhan di Padang Kota Tercinta

15 Maret 2024   14:00 Diperbarui: 15 Maret 2024   14:49 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini, kita bisa menemui takjil khas Padang seperti es buah yang segar dengan tambahan santan dan gula merah yang kental. Atmosfer yang hangat dan ramah di warung-warung kecil ini membuat pengalaman berburu takjil semakin menyenangkan.

Jika anda menyukai es cendol, maka es cendol yang berada di ruas jalan Patimura layak dicoba. Menjelang maghrib sering terlihat antrian Panjang pengunjung menunggu order mereka siap.

Tempat lainya yang bisa anda kunjungi adalah ruas jalan Gunung Pangilun dan Jalan Lubuk Lintah, Anduring. Sore hari jalan ini seperti pasar kaget yang padat. Mobil dan motor bergerak zigzag dan merayap menghindari kecelakaan.

Pemandangan keramaian simpang Anduring menuju Lubuk Lintah, kampus UIN Imam Bonjol terekam dengan jelas. Setiap melewati simpang tersebut, terlihat orang yang berlalu-lalang memilih takjil di pinggir jalan. Terkesan penjual juga sengaja mendorong gerobak jualan agak memakan jalan menjadi pemandangan ajaib.

Manurut salah satu jamaah Masjid At-Taqwa yang berjualan buah di sana, penjualan bulan Ramadhan lebih baik dari hari biasa, waktunya lebih pendek tetapi omset lebih besar.

Para pengendara motor yang menjatuhkan kaki sambil mendorong motornya melintasi ruas jalan tersebut menjadikan pemandangan ini bak  phenomena alam tersendiri. Bagaimana tidak, mereka bagaikan sedang berbelanja dengan system "drive through" alami, tetapi tanpa gerbang dan petugas tambahan he...he...

Pengendara ini memesan makanan langsung dari motor yang didorong dengan kaki layaknya pejalan kaki. Terutama ibu-ibu yang kata istri saya sebagai makhlus terkuat di dunia, dengan santai berpindah dari pedagang ke pedagang, tak peduli sisi kiri ataupun kana, terus mengorder makanan dan kemudian digantung di stang motor. Lucu sih melihatnya.

Pasar Takjil Online

Pasar takjil, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari bulan Ramadan selama berabad-abad, mengalami evolusi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Mari kita teliti lebih lanjut perbandingan antara pasar takjil tradisional dan pasar takjil online yang semakin mendominasi.

Pasar Takjil Tradisional

Keaslian dan Keberagaman: Pasar takjil tradisional, seperti Pasar Pabukoan di Padang, memancarkan keaslian dan keberagaman tak tertandingi. Di sini, kita tidak hanya menemukan hidangan-hidangan takjil khas Minangkabau seperti lemang, ketupat, kolak, dan rendang, tetapi juga merasakan nuansa budaya yang kental.

Interaksi Sosial: Berburu takjil secara langsung di pasar tradisional membuka peluang untuk berinteraksi dengan pedagang dan sesama pembeli. Suasana ramai dan hangat menciptakan pengalaman berburu takjil yang tidak hanya memuaskan perut tetapi juga memperkaya relasi sosial.

Sentuhan Budaya: Pasar takjil tradisional tidak hanya sekadar tempat jual-beli, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya lokal dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat setempat. Hidangan-hidangan yang disajikan di pasar ini bukan sekadar makanan, tetapi juga memiliki nilai-nilai sejarah dan cerita yang mendalam.

Pasar Takjil Online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun