Aulia
Aulia Dosen

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memahami Fenomena Jamaah Ramadan Ekor Tikus: Sebuah Kajian Analitis Sederhana

29 Maret 2024   05:24 Diperbarui: 29 Maret 2024   05:29 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Fenomena Jamaah Ramadan Ekor Tikus: Sebuah Kajian Analitis Sederhana
pixabay.com

Reza: "Kok bisa, Amin?"

Amin: "Ya, kalau nggak makan, perut kita bakal lapar kan? Nah, kalau nggak salat, hati kita jadi lapar rohani!"

Mengharap Ridha Allah SWT: Selalu yakini bahwa setiap ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridha Allah SWT akan mendapatkan balasan yang terbaik dari-Nya. Berpegang teguh pada keyakinan ini dapat menjadi motivasi utama dalam menjalani ibadah dengan konsisten.

Dialog Lucu:

Amin: "Reza, tahu nggak? Setiap kali kita salat berjamaah, Allah pasti senang loh."

Reza: "Beneran? Gimana kamu tahu?"

Amin: "Ya, kan nggak ada yang lebih senang daripada orang tua kalau anaknya mau berbuat baik. Nah, Allah itu kayak itu, seneng banget kalo kita rajin beribadah!"

Kesimpulan:

Dengan meningkatkan motivasi dan niat salat berjamaah, diharapkan fenomena "jamaah ekor tikus" dapat diminimalisir dan masjid tetap ramai dikunjungi oleh jamaah di sepanjang bulan Ramadan. 

Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, membiasakan diri salat berjamaah, dan mengubah mindset tentang pentingnya ibadah, kita dapat meningkatkan semangat dalam beribadah dan mendapatkan manfaat yang besar dari ibadah kita. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk tetap istiqomah dalam menjalani ibadah di bulan Ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun