Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita
Menu Buka Puasa, Mengikut Selera Anak-anak
Menyajikan menu sahur serta berbuka, tidak boleh itu-itu saja. Keluarga bisa bosan dan tidak semangat menjalani ibadah. Seorang ibu selaku juru masak, kudu pintar-pintar mensiasati keadaan.
Apalagi anak-anak, sekalipun saat ditanya, "ingin dimasakin apa Nak?" Jawabnya, "apa aja, terserah Ibu..." Nyatanya, mereka tidak akan memakan apa yang tidak mereka sukai.
Seingat saya, anak-anak menyukai jeli, kolak pisang, gorengan dan kripik. Untuk buah-buahan mereka suka pisang ambon, nenas, jeruk dan salak. Untuk sayuran, mereka suka sop sayuran dan tumis sawi.
Untuk lauknya, anak-anak suka ayam bakar atau goreng, sementara saya ikan pepes. Hmm, menu-menu inilah yang mengisi ramadhan kami sekeluarga.
Orang kita, umumnya suka ngemil sambil nonton tv atau membaca. Penjual kripik juga mudah ditemukan di pinggir-pinggir jalan dengan gerobaknya. Harganya murah meriah. Biasanya saya membeli dua rasa: original dan rasa Balado masing-masing lima ribu rupiah.
Saat ramadhan, kripik singkong dinikmati sesudah sholat tarawih sembari menyaksikan serial Sopo Jarwo. Sedangkan Lumpia goreng isi wortel, dipilih sebagai menu berbuka puasa bersama teh hangat.