Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita
Kenangan Ramadan di Masa Kecil, Jangan Terjadi pada Anak-anak
Kapan ibu dan bapak kami datang?
Ibu biasanya pulang kerja sekitar jam delapan malam, atau sesudah kami tarawih di langgar. Dan bapak jauh lebih larut lagi jika urusan berkumpul dengan teman-temannya sudah membuat badan lelah atau mengantuk.
Hiburan kami pada waktu itu adalah televisi 14" dengan siaran TVRI tentunya karena siaran tv swasta baru bisa dinikmati melalui antena parabola saja.
Ramadan, saya ingin selalu menikmatinya bersama anak-anak
Bagaimana dengan sekarang?
Sekarang saya tinggal bersama suami dan ketiga anak kami di lingkungan terpencil. Ibu sudah meninggal dunia, empat tahun yang lalu dan bapak tinggal sendiri di rumah masa kecil kami.
Satu hal yang saya cita-citakan dalam rumah tangga, tidak ingin meninggalkan anak-anak karena takut mereka akan merasakan hal yang sama. Rasa sepi, sedih, dan kehilangan.
Sebisanya saya ingin berada di tengah mereka untuk menghangati jiwa dan hati yang begitu murni. Sebisanya saya berusaha menghindari luka batin yang mungkin akan sulit disembuhkan nantinya.
Salam Ramadan
***
THR Kompasiana
samberTHR
samber 2023 hari 2
nostalgia masa kecildi bulan ramadan