Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com
Catatan Ramadhan 4 | Gorengan Ghibah di Pojok Pematang
"Alhamdulillah" gumamnya dalam hati, nampak raut bahagia sosok pria yang sedang berada dalam air di pematang sawah.
Sesekali ia mengayunkan alat untuk menyirami tanamannya, yah mang Karso sudah sejak subuh selepas dari masjid sudah berada ditempat ini, rutinitas yang ia lakoni sudah hampir 30 tahun ini.
Matahari pagi ini sangat rajin, ia selalu hadir lebih pagi dari hari biasanya dengan membawa harapan dan kebahagiaan bagi mang Karso dan teman - temannya, ya Ramadhan ini beda sudah hampir dua tahun belakangan ramadhan dihantui suasana yang mencekam, bagaimana tidak bayang - bayang mutan yang berlebel Covid 19 selalu menghantui ruang gerak aktifitas ibadah dan bekerja.
2023, atau tepatnya ramadhan 1444 H ini beda, semua manusia didunia boleh jadi harusnya lebih bisa memaknai dan mensyukuri kesempatan berjumpa ramadhan tahun ini.
Harusnya Ramadhan ini bisa lebih berkualitas dalam beribadah dibandingkan tahun sebelumnya.
Harusnya ada banyak hal yang bisa jadi renungan bagi siapapun yang diberikan kesempatan bisa mtmbersamai ramadhan.
Sekarang, beberapa orang tua bisa bercerita pada anaknya dulu pernah ada masa kita kemasjid aja tidak berani, kita beribadah aja dibatasi dan ramadhan tidak memiliki nuansa yang menyentuh hati.
****
Tapi, mentari kadang tidak setia menunggu senja, ia harus mengalah ditutupi awan hitam dan mendung menjelang momen bahagia berbuka puasa.
Yah, untuk berapa hari ini berbuka puasa ditemani kesejukan rintik hujan, tentu ini sejatinya anugrah yang bisa jadi memiliki keberkahan, akan tetapi tetap kadang ada saja yang selalu menganggap bahwa ini adalah musibah dan kesiapan.
Bagaimana dengan anda ?
Semoga anda termasuk orang orang yang berfikir positif atas apapun yang menjadi ketetapan Allah Ta'ala dan selalu bersyukur atasnya.
" Ituloh, kasihan yah si Maman dan istrinya " buka mang Raup
Kenapa emang Up ? tanya mang Karso penasaran
" Itu anaknya yang dijakarta mah yang sukses itu, kabarnya kena tuh ulah yang pajak pajak itu "
Yang mana Up lah, masa gitu ?
" Lah sampean itu kurang update, makanya minta belikan android sama ama mif, biar bisa update berita so ! " tegas Raup
Karso hanya diam lanjut menyirami tanaman bawang nya, tanpa bergeming
Dua orang pria paruh baya mendatangi mereka dan duduk dipojok pematang sawah mang Karso, nampak seorang diantaranya mengambil sebatang rokok dan dinyalakan
" Nggak puasa ? ! " Tanya mang Raup
Lihatnya puasa nggak ?, masa orang ngerokok puasa hahahaha
Spontan mereka tertawa, obrolan mengalir dan nampak asyik dibawah mentari yang sudah mulai serasa membakar kulitnya.
Bahasan mengalir dari bab puasa hukum puasa seperti diskusi para alim tentang Fadilah puasa, sampai pada nama - nama tetangga yang dibahas satu persatu seperti anggota dewan rakyat yang sedang bahas negara.
****
Mas Karso mendekati tiga rekannya yang asyik ngobrol dipematang salah, dan bilang
" Sudah kenyang ?! "
Loh, aku puasa so ! Jawab mang Raup
Bagaimana mau kenyang orang minum aja tidak, makan tidak paling sebatang rokok ko so, timpal yang lain
Kalian itu dari tadi saya amati asyik dan menikmati banget istrirahat ini, kalau yang nggak puasa mungkin biasa dan tidak ada urusan, tapi kamu yang puasa ?
Bagaimana nikmatnya duduk bersama menikmati gorengan ghibah tetangga, bagaimana mau berharap keberkahan dan bagaimana mau berharap kebaikan kalau puasa masih hanya sebatas menahan lapar dan haus !
Mang Karso bergegas meninggalkan mereka sambil bilang, kalau besok mau ghibah lagi disini saya buatkan kantin ghibah selama ramadhan buat istirahat kita !
Catatan : Wong Embuh
Aziz Amin | Kompasianer
Trainer & Hipnoterapist