Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com
Pentingnya Pendampingan Anak Nonton Film Religi
Salam Kompasiana,
Makin asyik dan kecanduan menulis setelah sekian lama tidak menulis, yah memang berat segala sesuatu yang dilakukan tidak dengan perasaan suka atau mencintai.
Istiqomah atau konsisten itu hal yang sederhana tapi berat melakukannya, ini bukan semata soal Samber THR atau THR Kompasiana, tapi sedang melatih diri konsisten menulis , seperti catatan Ramadhan yang berseri tiap hari, kini sedang melatih diri menulis konsisten.
Menariknya tantangan yang diberikan Kompasiana memang unik membuat kita sebagai penulis tertantang untuk eksplore menulis tema tertentu.
Sebut saja saat ini temanya adalah pelaku Film Religi
***
Jujur saya sudah lama tidak menikmati dan berinteraksi dengan televisi secara langsung, kalaupun lihat ya karena anak dan istri menonton televisi, itu juga tidak fokus.
Yah saya sepakat dengan beberapa orang yang mengatakan bulan suci ramadhan baiknya film ya yang teligi.
Dan memang benar, dari beberapa tahun yang lalu setiap bulan puasa pasti identik dengan tayangnya beberapa acara religi ,/ islami, termasuk banyak film atau acara religi.
Ini sebenarnya sangat baik, biar terciptanya atsmosfir positif dan religi dibulan yang suci ini ramadhan.
Akan tetapi film apapun termasuk film religi pasti memiliki dua nilai didalamnya positif dan negatif.
Baik dari sisi peran pemaen maupun tim produksi, maka menjadi penting dipahami bersama.
Kadang film itu akan menghadirkan tokoh yang baik dan akan menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat setidaknya acara religi memberikan nilai positif.
Akan tetapi seringkali dalam film jenis ini ada tokoh yang negatif, dan banyak melakukan kesalahan.
Maka menjadi penting pendampingan anak saat nonton televisi khususnya anak anak
Akan tetapi ada hal yang sejatinya sangat penting diperhatikan terkait film religi.
Bagaimana sutradara dan penulis skenario memiliki keyakinan dan pemahaman tentang agama sebelum membuat film religi ini. Sehingga tidak menjadikan penonton memiliki persepsi yang salah.
Sadar atau tidak saat film religi diputar atau ditayangkan kita tidak akan bisa membedakan contoh perilaku baik atau positif dan yang tidak baik atau tidak positif.
Saya sangat yakin para pembuat film religi pasti punya niat baik dalam menyajikan hiburan pada masyarakat yang bernuansa religi
Akan tetapi kadang menjadi kewaspadaan bahwa dalam bumbu film religi pasti ada tokoh antagonis dan tokoh yang tidak baik atau tokoh negatif.
Nah ini yang perlu diwaspadai, adalah bahwa anak akan salah menangkap pesan film yang sejatinya positif tapi malah di model sisi tidak baik nya.
Ini menjadi catatan penting bagi orang tua tetap mendampingi anak - anak saat menonton film religi.
***
Hal yang kadang membuat saya miris adalah bahwa film film religi yang biasanya sedang tenar atau terkenal justru diberikan pada jam tayang yang harusnya umat Islam sedang ibadah ( mengganggu waktu ibadah )
Tentu ini menjadi masalah tersendiri, bahwa kalau anak nonton film apalagi film religi Tampa dampingan bisa jadi anak akan menangkap atau merekam informasi yang kurang tepat.
Ini akan jadi bahaya kalau sampai yang diterima justru cerita atau gambar perilaku negatifnya, disini perannya orang dewasa tidak hanya cukup menemani menonton film religi tapi menjelaskan setiap ada gambar atau contoh tantangan yang tidak baik.
Kadang menyimpulkan diakhir cerita juga penting untuk memudahkan anak memahami jalan cerita.
- Orang tua juga penting mengontrol jam nonton film religi pada saat waktu waktu ibadah.
Terakhir sejatinya kita tahu mana yang baik dan tidak, kadang karena satu kepentingan dan lain hal kita merasa harus melakukan yang tidak sesuai.
Film religi sejatinya memiliki daya pengaruh atau hipnotis yang kuat, kalau salah kita memberikan edukasi atau pemahaman bisa salah faham.