Menggali Makna Fitri Dan Lebaran Dalam Konteks Tradisi Indonesia
Ada dua frasa yang selalu lekat dengan telinga masyarakat Indonesia,terutama umat muslim berkenaan dengan Hari Raya pasca Ramadhan, yaitu Idul Fitri dan Lebaran. Istilah Idul Fitri lebih banyak di gunakan pada forum-forum formal yang kerap dimaknai sebagai moment kembali nya diri kepada kondisi suci atau bersih.
Namun sebenarnya makna tersebut memerlukan sebuah konsekwensi,syarat dan ketentuan yaitu apabila berhasil melewati satu bulan penuh kawah candra dimuka yang bernama puasa ramadhan lengkap dengan syarat,rukun ,kuantitas serta kualitas ibadah yang dilakukan. Maka amat wajarlah jika seseorang yang telah menyelesaikan syarat dan ketentuan tersebut mengakhiri prosesi tersebut dengan luapan kegembiraan dan euforia.
Mengapa makna Idul Fitri ini dimaknai sebagai kembali kepada kesucian? Jika mau jujur menyamakan Fitri di sini sebagai makna Fitrah yang artinya suci,bersih,mengapa tidak menggunakan kata Idul Fitrah? Hal ini jadi sesuatu yang menggelitik,jika seandainya kalimat tersebut di gunakan sekarang, sebagaimana kata Zakat Fitrah di ganti dengan Zakat Fitri. Hmm..
Mari kita coba bedah pemahaman tersebutdari sisi bahasa terlebih dahulu,
1. Idul Fitri sebagai Makna Kembali Kepada Kesucian
Frasa Idul Fitri yang berarti kembali kepada kesucian adalah yang saat ini difahami oleh sebagian besar masyarakat kita, terutama muslim Indonesia. Lagi,jika Fitri di sini di samakan dengan Fitrah, karena merujuk kepada pemahaman Zakat Fitrah. Para ulama berpendapat bahwa makna Fitri berbeda dengan Fitrah.
Ulama salaf Ibnul Jauzi menjelaskan dalam kitab Zadul Masir bahwa makna Fitrah adalah kondisi awal penciptaan,di mana manusia diciptkan dalam kondisi tersebut Dengan kata lain adalah suatu keadaan yang masih bersih dan suci dari noda dan dosa. Artinya setiap manusia terlahir dalm kondisi fitrah ,suci dan mengenal Allah dari sejak penciptaannya.
Kondisi dan interaksi lingkungannya lah yang kemudian merubah siap dan menjadi apa. Maka Fitrah di sini benar artinya sebagai keadaan suci atau bersih. Maka frasa Zakat Fitrah dalam hal ini bermakna untuk membersihkan diri kembali mengambil makna fitrah yang sebenarnya,bukan Zakat Fitri.
2. Makna Fitri Sebagai Keadaan Berbuka Puasa
Makna yang kedua adalah Fitri yang menjelaskan keadaan kembali berbuka,tidak berpuasa dan boleh makan. Dalam bahasa Arab,kata Fitri yang ini dimaknai sebagai bentuk mashdar yang berasal dari kata aftharu-yuftiru-ifthar. Dan kata ifthar ini yang sering kita ucapkan pada saat berbuka,seperti halnya kata ta'jil yang berasal dari kata ajala yang berarti bersegara untuk berbuka.