[Fiksi] Hilal Telah Nampak, Aku Hanya Ingin Pulang
"What? Acara apa?"
"Gak ada gunanya kan larut dalam kesedihan, kita sama-sama tidak bisa pulang ke rumah lebaran ini untuk bersilaturahmi bukan berarti harus galau kan?"
"Apa rencanamu?"
"Kita ke atas, memandang cerahnya langit, menyalakan kembang api dan makan mie bersama, bagaimana?"
"Boleh juga."
"Kita buat kenangan menikmanti malam takbir di tempat jemuran karena tak bisa mudik, ha ha."
"Ok aku setuju deh dari pada manyun tiada tara."
Bedug magrib pertanda puasa hari terakhir usai, syawal telah menanti dengan semangat baru.
Sayup-sayup terdengar gema takbir dari sebuah masjid mungkin hanya takmir masjid yang bertugas tak ada kerumunan orang, karena masih dibatasi.
Rini dan Santi telah menggelar tikar di atas, menikmati kopi malam takbiran dan membuat vlog agar keluarga tidak menghawatirkan, mereka masih bisa bergembira walau tak bisa berkumpul untuk sementara.
"San, kita pasti bisa pulang kan?"
"Pasti Rin. In shaa Allah."