Beta Firmansyah
Beta Firmansyah Guru

Seorang guru di sekolah swasta. Katanya sih jurusan Ilmu al-Qur'an & Tafsir (IAT) dan Akidah dan Filsafat Islam (AFI), soalnya tidak terlalu mencerminkan hhee.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Sudahkan Puasa Kita Sesuai Keinginan Tuhan? Catatan Doa Hari Ke-1

24 Maret 2023   09:09 Diperbarui: 24 Maret 2023   09:34 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudahkan Puasa Kita Sesuai Keinginan Tuhan? Catatan Doa Hari Ke-1
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

DOA HARI KE-1

"Ya Allah, jadikan puasaku di bulan ini puasa mereka yang shiyam. Dan ibadah malamku termasuk ibadah mereka yang qiyam. Bangunkan aku dari tidurnya orang-orang yang lalai. Ampuni dosa-dosaku, wahai Tuhan Semesta Alam. Maafkan segala kesalahanku, Wahai Yang Mengampuni setiap hamba-Nya yang memohon ampunan."

"Nun Gusti, jantenkeun saum abdi saumna jalma-jalma anu bener-bener saum. Sareng ibadah peuting abdi kaasup ibadah aranjeunna anu bener-bener qiyam. Jaga abdi dina ieu sasih tina sarena jalma-jalma anu lalawora. Mugi dihapunten dosa-dosa abdi nun Gusti anu murbeng alam. Lubarkeun sadaya kelepatan abdi, Nun Gusti Anu Ngahapunten ka satiap abdi-Na anu nyuhunkeun pangapunten"

Catatan Kecil Penulis

Pernahkah kita merenung, mempertanyakan, sejauh mana kualitas ramadhan kita? Pernahkah kita mempertanyakan apakah shalat terawih, sunnah bahkan wajib diterima oleh Allah?

Doa di atas menjadi pertanyaan psikologis yang menampar dengan sangat keras, orang-orang yang tidak pernah sadar akan sejauh mana ramadhan atau puasa kita. 

Puasa Sejati

Pertanyaan pertama yang menampar kita adalah "Apakah puasa kita selaras atau sudah sesuai dengan puasa yang diinginkan oleh Allah?" 

Kita terkadang terlalu percaya diri bahwa puasa kita akan diterima oleh Allah, sehingga kita berleha-leha. Atau justru kita menyepelekan puasa kita. Bukankah puasa yang hakiki adalah menahan diri (baik fisik maupun batin) dari setiap hal yang dilarang ataukah diperbolehkan?

Bukankah puasa yang hakiki adalah bukan hanya menahan makan dan minum, tapi menahan ucapan supaya tidak menyakiti orang lain? Bukankah puasa yang hakiki adalah menahan dari keinginan, selain dari yang Allah inginkan?

Bukankah puasa yang hakiki adalah dengan menahan penglihatan dari setiap hal yang diharamkan oleh Allah swt? Bukankah puasa yang hakiki yaitu dengan tidak mendengar yang diharamkan oleh Allah. Bukankah puasa yang hakiki adalah puasa yang menahan kekuatan (tangan) kita untuk tidak menyakiti orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun