el lazuardi daim
el lazuardi daim Wiraswasta

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Ramadan dan Kewajiban Menjaga Lisan

16 Maret 2024   21:07 Diperbarui: 17 Maret 2024   10:30 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Ramadan dan Kewajiban Menjaga Lisan
Ilustrasi menjaga lisan. Foto: Aaron Amat/iStockphoto/Geety Images/detik.com

Mereka berada di level orang awam adalah orang-orang yang ketika berpuasa hanya melibatkan fisik semata. Yakni menahan diri dari perbuatan yang membatalkan puasa seperti makan, minum, bercampur dengan istri dan sebagainya.

Disisi lain mereka abai dengan aspek lain yakni aspek batin. Hal ini ditandai dengan kebiasaan mereka yang tidak menjaga diri dari perbuatan dosa. Termasuk diantaranya melakukan dosa lisan seperti berkata kotor, berdusta, bergunjing dan sebagainya.

Berikutnya mereka yang berada dalam kelompok orang khusus adalah orang-orang yang tak hanya melibatkan aspek fisik saja dalam berpuasa, tapi juga menjaga batin mereka agar tidak terjatuh dalam perbuatan dosa. Orang-orang yang mampu menjaga lisan mereka berada dalam kelompok ini. Mereka berusaha agar perkataan, pendengaran, penglihatan, hati dan pikiran mereka hanya digunakan untuk beribadah kepada ALLAH dan menjaganya agar jauh dari perbuatan dosa.

3. Menjaga lisan agar tidak merusak pahala dan kesempurnaan puasa.

Kelalaian kita dalam menjaga lisan bisa berakibat buruk dengan hilangnya pahala puasa itu sendiri. Dan oleh karena itu, menjaga lisan menjadi sesuatu yang urgen untuk dilakukan.

Sebagaimana kita ketahui ada lima perbuatan yang bisa menghilangkan pahala puasa Ramadan. Hal ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Ad-Dailami.

Satu diantara yang lima itu berhubungan dengan penglihatan yakni memandang dengan syahwat. Sementara itu empat perbuatan lainnya semuanya berhubungan dengan lisan. Keempatnya adalah berkata dusta, bergunjing, bersumpah palsu, dan mengadu domba.

Terhadap perkara ini, Nabi pernah mengingatkannya dalam sebuah hadis dari Abi Hurairah yang diriwayatkan Bukhari.
Dalam hadis itu disebutkan bahwa terhadap orang yang tidak meninggalkan perbuatan dusta dan membiasakannya, maka ALLAH tidak butuh pengorbanan atas rasa lapar dan haus mereka selama berpuasa. Atau dengan kata lain, puasa mereka tidak dihargai karena kesalahan mereka yang tak pandai menjaga lisan.

Begitu besarnya pengaruh yang ditimbulkan, maka perkara menjaga lisan menjadi hal yang tak boleh diabaikan. Perlu usaha dan kerja keras agar tuntutan menjaga lisan ini bisa terpenuhi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkannya.

1. Menjaga lidah dari berbicara berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun