el lazuardi daim
el lazuardi daim Wiraswasta

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Ramadan dan Kewajiban Menjaga Lisan

16 Maret 2024   21:07 Diperbarui: 17 Maret 2024   10:30 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Ramadan dan Kewajiban Menjaga Lisan
Ilustrasi menjaga lisan. Foto: Aaron Amat/iStockphoto/Geety Images/detik.com

Mengurangi bicara atau irit bicara menjadi cara yang tepat untuk menjaga lisan. Dalam hal ini kita bicara seperlunya saja. Fokus pada pembicaraan yang memberi manfaat. Hindari pembicaraan yang membawa kemudharatan atau kesia-siaan. Serta batasi diri untuk tidak mengatakan apa yang pernah didengar.

Terkait poin yang terakhir diatas, Nabi pernah memberi peringatan bahwa seseorang bisa saja dikatakan pendusta ketika sibuk mengatakan kembali semua yang pernah di dengarnya. Karena itu berhati-hatilah !

2. Jauhi kebiasaan ghibah

Ghibah atau mencari-cari dan memperbincangkan kejelekan orang lain merupakan perbuatan yang dilarang agama. Perkara ini tertulis jelas dalam Alquran surat Alhujurat ayat 12.
Disana ALLAH dengan jelas menyuruh kita untuk menjauhi perbuatan-perbuatan buruk seperti berprasangka buruk, bergunjing dan mencari-cari kesalahan orang lain. Disini dapat disimpulkan bahwa ghibah merupakan perbuatan yang dilarang ALLAH, maka bila kita tetap melakukannya akan dihukumi sebagai perbuatan dosa.

3. Berpikir sebelum berbicara

Berpikir sebelum berbicara artinya memilah-milah dahulu apa saja yang hendak dikatakan dan memastikan bahwa kata-kata yang terlontar dari mulut adalah kata-kata yang membawa manfaat dan kebaikan.

Gunakan hati dan pikiran yang jernih untuk memilih pembicaraan dan pikirkan dampak dari setiap perkataan kita. Jika sekiranya membawa keburukan maka lebih baik diam saja.

Perlu juga diingat bahwa jangan sampai kata-kata yang kita ucapkan menyebabkan kemarahan, kesedihan, ataupun bernada kebencian. Ingat, karena mulut bisa terjadi pertengkaran, dendam, ataupun permusuhan. Karena itu sangat penting untuk berpikir sebelum bicara agar kata-kata yang terucap kata-kata penuh makna.

Puasa Ramadan tidak hanya mengajarkan tentang penderitaan orang lain, tapi juga tentang menghormati perasaan. Yakni dengan menjaga sikap dan lisan, berhati-hati dalam berkata dan kalaupun berbicara cukup seperlunya saja.
(EL)
Yogyakarta,16032024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun