Riduannor
Riduannor Guru

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Nostalgia Masa Kecil di bulan Ramadan bagi Generasi Bahagia

2 April 2023   03:54 Diperbarui: 2 April 2023   05:35 1516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nostalgia Masa Kecil di bulan Ramadan bagi Generasi Bahagia
Suasana Kampungku di tahun 1984 saat masih kecil ( Dokumen pribadi : Riduannor/Istimewa)

Setiap sumbangan yang diterima, disebutkan namanya dari siapa, dan pahalanya ditujukan buat siapa. Tradisi ini di langgar yang ada di kampungku terus dilakukan sampai beliau meninggal dunia. 

Dan kami yang dulunya anak-anak, saat beliau meninggal sudah beranjak remaja. Dan tradisi meminta sumbangan makanan berbuka puasa tersebut kami yang melanjutkan. Saat itu saya menjadi guru Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang didirikan oleh remaja masjid dan Pemuda Anshor, organisasi kepemudaan dibawah Nahdatul  Ulama (NU).

***

Berburu Lailatul Qadr

Orang tua duduk diteras rumah di Bulan Ramadan (Dokumen pribadi)
Orang tua duduk diteras rumah di Bulan Ramadan (Dokumen pribadi)

Ada mitos yang beredar di kampungku di bulan Ramadan itu ada lailatul qadr turun. Cerita itu dipercaya oleh anak-anak kebenarannya. Karena diceritakan oleh kakek dan nenek.

Dan banyak juga orang tua yang mempercayainya. Mitos Lailatul qadr tersebut adalah bila seseorang bertemu atau dituruni lailatul qadr, apapun yang dimintanya menjadi kenyataan. 

Bila ingin uang, maka uang akan turun dari langit dengan seketika. Apapun yang disebutnya saat bertemu lailatul qadr tersebut menjadi kenyataan. 

Hingga saya dan beberapa teman lainnya, suka begadang diteras rumah sambil menenteng radio nasional berharap dituruni lailatul qadr tersebut. Bahkan ada beberapa orang tua duduk-duduk diteras rumah sambil mengopi, menunggu lailatul qadr.

Lucu memang, lailatul qadr ditunggu layaknya menunggu durian runtuh dari langit. Setelah dewasa dan memahami apa yang dimaksud Lailatul qadr tersebut saya tersenyum sendiri dihati. Tapi kok banyak juga orang dewasa itu percaya dengan mitos-mitos tentang lailatul qadr. Karena tidak mau belajar, akibatnya percaya saja dengan cerita orang tua yang tidak tahu dari mana sumbernya.

Bermain Laduman

Bermain laduman (meriam dari bambu) (Dokumen pribadi : Poto album Udin teman waktu kecil)
Bermain laduman (meriam dari bambu) (Dokumen pribadi : Poto album Udin teman waktu kecil)

Laduman merupakan sebutan bahasa banjar untuk permainan dari bambu yang diisi dengan minyak tanah. Kemudian disulut dengan bilah bambu, dan ditutup dengan serbet tangan. Sehingga mengeluarkan suara yang nyaring layangnya meriam yang ditembakkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun