Idul Fitri Sarana Mempererat Tali Silaturahmi
Allhu akbar, Allhu akbar, Allhu akbar. L ilha illallhu wallhu akbar. Allhu akbar wa lillhil hamdu.
Kumandang takbir bersahut-sahutan menandakan hari sudah memasuki lebaran Idul Fitri, hari kemenangan bagi ummat Islam yang sebulan menjalani puasa di bulan Ramadhan.
Idul Fitri menjadikan kita pribadi yang Kembali bersih dan suci layaknya seorang anak bayi yang baru dilahirkan mari kita pererat tali silaturahmi dengan saling memaafkan.
Idul Fitri menjadi bulan saling memaafkan bulan saling mengakui kesalahan bulan yang menjadikan hati kita bersih dari segala kotoran amarah dan dendam.
Mari kita jadikan idul Fitri momentum mengikat persaudaraan lebih kuat dengan membuka lebar-lebar pintu maaf sehingga tiada kesempatan bagi setan membisikkan berbagai penyakit hati kedalam sanubari kita.
Semangat lebaran Idul Fitri mari kita isi dengan berbagai kegiatan yang penuh dengan kebaikan, meminta maaf kepada kedua orang tua menjadi hal yang paling utama yang harus kita lakukan.
Namun jika kedua orang tua telah tiada karena telah dipanggil yang maha kuasa ziarah kubur ke pusara mereka setidaknya mengobati kerinduan kita akan kasih sayang orang tua di hari yang bahagia penuh berkah ini.
Jiran tetangga mungkin orang yang paling sering bersua dan bercengkrama dengan kita pastinya kekhilafan kata dan perbuatan pasti pernah terjadi, mari saling memaafkan jangan pernah menyimpan di dalam hati segala kekesalan yang pernah terjadi.
Begitu juga Rekan kerja menjadi teman berjuang mencari rezeki terkadang sering salah faham dan sakit hati, mari kita memulai untuk meminta maaf karena kemuliaan seseorang terlihat dari keinginan untuk saling memaafkan.
Selanjutnya Keluarga sanak famili baik yang dekat maupun yang jauh tak lupa kita untuk meminta maaf tiada alasan jarak menjadi pemutus tali silaturahmi karena media komunikasi saat ini lebih dari cukup untuk memberi jalan berkomunikasi untuk saling bermaafan.
Menjadi pribadi yang baru bukti keberhasilan kita menjalani puasa di bulan ramadhan mari kita menjauhkan diri dari apa yang dilarang di bulan Ramadhan karena segala apa yang kita latih di bulan Ramadhan inilah saatnya kita terapkan dalam kehidupan kita.
Mari kita jadikan momentum lebaran kali ini lebih baik dari lebaran sebelumnya, jangan kita kotori dan sia-siakan perubahan diri kita hasil perjuangan di saat bulan puasa Ramadhan.
Begitu banyak orang yang salah dalam menyikapi momen lebaran terkadang euforia bahagia digunakan dengan cara yang salah pesta miras, balap liar dan terkadang pacaran bagi kalangan remaja yang kelewat batas merusak keindahan di bulan Syawal saat merayakan lebaran.
Akhirnya mari kita menjadi pribadi yang baru, bersih dan suci dengan saling memaafkan.
Saya pribadi Mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan baik di sengaja maupun yang tidak di sengaja.
Kepada Tuhan saya mohon ampun kepada saudara-saudari pembaca sekalian saya mohon maaf.
Salam