Budi idris
Budi idris Guru

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Makna Puasa Ramadan Tidak Sekadar Menahan Haus dan Lapar!

1 April 2023   07:14 Diperbarui: 1 April 2023   07:29 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makna Puasa Ramadan Tidak Sekadar Menahan Haus dan Lapar!
Ilustrasi gambar sumber Freepik.com


Tanpa terasa kita sudah memasuki 10 hari ramadan, semoga kita terus di berikan kekuatan dan kesehatan untuk terus Istiqomah beribadah mengharap ridho Allah SWT.

Bulan ramadan dimana kita di beri kesempatan untuk mensucikan diri dengan berbagai amal ibadah yang diperintahkan agama kepada kita.

Puasa di bulan ramadan tidak sekedar menahan haus dan lapar saja mari kita memaknai ramadan dengan benar agar ibadah yang kita lakukan di bulan ramadan tidak sia-sia.

Bulan ramadan yang ditandai dengan berpuasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari memiliki makna agar kita bisa menahan diri dari godaan hawa nafsu kita.

Menahan diri menjadi kata kunci dari memaknai ramadan tepatnya menahan diri dari godaan hawa nafsu pada diri kita, jadi puasa di bulan ramadan tidak sekedar menahan haus dan lapar saja.

Hawa nafsu yang selalu menggoda diri kita jika tidak bisa kita kendalikan akan menghancurkan hidup kita baik didunia dan akhirat.

Menahan hawa nafsu terhadap 3 hal, harta, tahta dan wanita atau pria. menjadi makna lain dari kita berpuasa.

1. Menahan diri dari godaan harta

Kehidupan dunia yang fana membuat kita terkadang lupa diri dan sibuk menumpuk harta yang tidak ada habisnya.

Memang menjadi orang berkecukupan itu menjadi salah satu anjuran hidup dalam beragama, namun jika sampai salah dalam memahami maka celaka siap menanti.

Saat ini beberapa pejabat tinggi di negeri ini hanya dikarenakan memiliki harta yang berlebihan di pamerkan oleh anggota keluarga memunculkan konflik yang pada akhirnya pekerjaan yang susah payah dirintis hancur berantakan.

Begitu juga gaya hidup seorang anak yang di manja harta berlimpah dari orang tua kebanyakan memiliki perilaku menyimpang, gaya hidup hedon, pakai narkoba, sex bebas, sombong dan berbagai penyimpangan lainnya.

Maka dengan puasa mari kita menahan diri untuk tidak memaksakan diri menumpuk harta berlimpah dengan segala cara.

Mari kita mencari rezeki yang halal yang memberikan keberkahan pada hidup kita agar harta yang kita miliki bermanfaat bagi kita dan orang lain.

2. Menahan diri dari godaan tahta

Ingin mendapatkan jabatan yang tinggi punya pengaruh yang besar menjadi kebanggan tersendiri bagi seseorang.

Karir cemerlang dalam pekerjaan menjadi motivasi untuk terus berprestasi hingga mendapat pengakuan dan akhirnya menerima jabatan tertinggi dari pekerjaan yang dijalani.

Namun dibalik itu jika kita lupa diri tahta atau jabatan yang kita emban akan rawan menjadikan kita menuju jurang kehancuran.

Orang yang bertahta ibarat seperti raja maka apa yang dia inginkan akan bisa didapatkan dengan mudah.

Mari kita belajar dari kisah masa lalu dimana firaun raja yang berkuasa di zaman kenabian kala itu di tenggelamkan di laut karena merasa hebat dan sombong.

Itulah dampak negatif dari jabatan yang kita emban, belakangan ini juga kasus yang menghebohkan tanah air di mana salah satu oknum petinggi kepolisian terjerat kasus pembunuhan yang menghancurkan karirnya sekejap mata.

Maka mari kita jadikan bulan ramadan introspeksi diri, pekerjaan yang kita dapat amanah dari Allah SWT maka sebaik-baik amanah adalah bermanfaat untuk diri kita dan orang lain.

Mari menahan diri dari godaan mengejar jabatan dengan menghalalkan segala cara, melakukan apa saja yang berdampak buruk bagi hidup kita.

Jabatan yang kita idam-idamkan akan diberikan kepada kita jika Allah ridho dan kita bermohon kepada Allah SWT, jika jabatan yang ingin kita raih kita fahami diberikan oleh Allah maka hidup kita akan mudah dalam bekerja.

Jika kita menjadi pemimpin jadilah pemimpin yang bertanggung jawab, jika kita menjadi atasan jadilah atasan yang mengayomi bawahan, apa yang kita jabat hari ini semuanya akan kita pertanggung jawabkan di akhirat kelak.

3. Menahan diri dari godaan lawan jenis

Yang terakhir memaknai ramadan dengan menahan diri dari godaan lawan jenis.

Rasa suka terhadap lawan jenis menjadi hal yang wajar, laki-laki suka kepada perempuan begitu juga sebaliknya perempuan suka kepada laki-laki ini menjadi hal yang manusiawi.

Namun akan menjadi bahaya dikala kita suka terhadap lawan jenis yang kita lihat dan punya niatan untuk memiliki.

Akan jauh lebih parah jika kita sudah mempunyai pasangan hidup namun masih tertarik dan ingin memiliki wanita atau pria lain yang kita lihat.

Mari kita menahan diri dari godaan  Lawan jenis yang kita lihat setan akan sangat mudah mempermainkan manusia dalam hal ini.

Begitu banyak kasus yang menjadi pengalaman bagi kita betapa hancurnya hidup seseorang karena tidak bisa menahan diri dari godaan lawan jenisnya.

Begitu banyak kasus perselingkuhan yang merusak kebahagiaan diri pribadi dan orang lain.

Begitu banyak kejadian yang bisa kita jadikan pelajaran dikala insan tidak mampu menahan godaan hawa nafsu terhadap lawan jenisnya.

Mari kita jadikan bulan ramadan sebagai bulan menahan diri dari godaan setan yang ingin menjerumuskan kita dengan memberikan godaan tertarik kepada orang yang bukan halal bagi kita.

Menahan godaan lawan jenis memang sulit namun dengan berpuasa menahan pandangan dan kemaluan dari godaan keindahan lawan jenis yang dibisikkan setan akan bisa kita lakukan.

***

Bulan ramadan yang penuh dengan keberkahan mari kita jadikan sarana untuk introspeksi diri, memperbaiki diri dan bertaubat kepada Allah SWT agar hidup kita lebih baik.

Harta melimpah, jabatan yang tinggi, pasangan hidup idaman mari kita doakan dapat kita miliki dan selalu libatkan Allah dalam meraih ketiganya.

Menahan diri dari hal negatif termasuk tiga hal diatas menjadi makna lain dari puasa yang tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar saja.

Akhirnya selamat menjalankan ibadah puasa semoga kita selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT, amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun