Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.
Batal Puasa Hanya sebab Secangkir Kopi
Seorang kawan sulit menahan nafsu minum kopi dan merokok. Bahkan ketika puasa. Maka dari warung ditutup terpal biru tercium aroma kopi dan asap.
Padahal matahari belum berada di atas ubun-ubun. Masih pukul sepuluh pagi, tetapi di dalam dada sudah meronta-ronta keinginan untuk menyeruput kopi panas, lalu mengepulkan asap rokok. Nikmat!
Seharusnya, sebelum memasuki bulan Ramadhan, sepeda motor miliknya diservis terlebih dahulu, karena setang setirnya tidak stabil: mudah belok ke warung ditutup kain!
Di dalam ia memesan kopi. Menyeruputnya. Membakar ujung rokok dan mengisap dengan khidmat. Tanpa sedikit pun makanan dan minuman memadai masuk ke tubuh.
Puasa hari itu pun batal.
Batalnya puasa hanya sebab keinginan untuk minum kopi dan merokok. Tanpa diisi makanan.
Sedangkan minum kopi dalam keadaan perut kosong dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Kenaikan Asam Lambung. Kopi merangsang produksi asam lambung. Paparan berulang tanpa mencerna makanan akan mengikis lapisan dinding lambung. Akibatnya timbul mulas dan gangguan pencernaan.
Menyebabkan Stres dan Rasa Cemas. Minum kopi dalam keadaan perut kosong dipercaya menimbulkan kegelisahan.
Mempercepat denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, dan merangsang sistem saraf. Sementara pada saat itu serotonin (hormon pengantar rasa tenang dan bahagia) sedang rendah.
Memicu Gejala Dehidrasi. Kafein dalam kopi berpotensi memicu dehidrasi, karena sering buang air kecil.
(Selengkapnya dapat dibaca di sini)
Selain alasan kesehatan, minum kopi pada waktu di mana harusnya tidak makan minum, dapat membatalkan ibadah shaum hari itu.
Dengan kemungkinan besar tergoda untuk minum kopi pada keesokan harinya. Demikian juga pada hari berikutnya.
Sekalinya membatalkan puasa dengan sengaja tanpa alasan yang dibolehkan, besar kemungkinan akan selalu muncul keinginan untuk batal pada hari-hari selanjutnya
Sayang.
Hanya gara-gara nafsu ingin menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok, mengorbankan ibadah puasa Ramadhan.