Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.
Gulai Kepala Ikan Salmon nan Sedap untuk Berbuka
Ya! Kepala ikan salmon. Bukan gulai kepala ikan kakap yang biasa dijual di Rumah Makan Padang. Gulai kepala ikan salmon ini memiliki cita rasa unik.
Ceritanya, seorang mantan tetangga mengantarkan masakan gulai kepala ikan salmon.
Disebut mantan karena dahulu pernah tinggal di seberang rumah. Ketika itu, timbul kebiasaan antar-mengantar antara kami dengan tetangga baik tersebut. Entah siapa yang memulainya.
Antaran bisa berupa buah-buahan atau hasil panen kebun. Makanan. Kue. Camilan. Dan sebagainya. Namun kerutinan itu reda ketika mereka pindah rumah.
Sampai dengan kemarin sore.
Mantan tetangga itu berkunjung ke rumah sambil membawa oleh-oleh, berupa kotak plastik berisi gulai kepala ikan salmon. Menurut penuturan, menantunya berusaha di bidang penjualan masakan dari daging ikan salmon.
Tulang, trimming, dan kepala tidak digunakan. Kepala yang masih mengandung daging tersebut diolah oleh sang mertua, atau mantan tetangga itu, menjadi masakan yang lezat.
Maka, pada sore itu gulai kepala ikan salmon menjadi sasaran utama untuk menu berbuka puasa. Sementara, soto ayam dinomorduakan, padahal sudah siap saji.
Selain soal rasa, sebetulnya apa sih kelebihan ikan salmon?
Menurut ahli kesehatan, ikan salmon mengandung asam lemak omega-3 dan protein bermutu tinggi yang rendah merkuri. Sehingga ia diklaim sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, yakni:
- Menjaga kesehatan jantung, jika rutin dikonsumsi. Muatan asam lemak omega-3 berperan mencegah penimbunan plak pada dinding arteri jantung.
- Omega-3 juga dapat menurunkan kadar trigliserida dan membantu agar tekanan darah stabil.
- Kandungan omega-3 mampu memelihara daya ingat, konsentrasi, dan berperan penting dalam masa pertumbuhan otak janin, bayi, dan anak-anak.
- Sumber nutrisi bagi kesehatan dan kekuatan tulang.
- Membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan.
(Selengkapnya dapat dibaca di sini)
Saya sempat menanyakan resep gulai kepala ikan salmon untuk dibagikan. Mudah-mudahan tidak ada yang terlewat.
Bumbu Dihaluskan
- Bawang merah (4 siung).
- Bawang putih (2 siung)
- Kunyit, ketumbar
- Kemiri (4-5 butir) disangrai terlebih dahulu sebelum dihaluskan. Merupakan pengganti santan
Rempah dan Daun
- Daun jeruk purut (2 lembar), 2 lembar daun salam.
- Serai dimemarkan.
- Lengkuas dan jahe digeprek.
- Cengkeh dan kayu manis.
Cara Membuat
- Cuci bersih kepala ikan salmon (sekitar 300 gram). Tiriskan lalu keringkan menggunakan tisu dapur agar airnya terserap.
- Tumis bumbu dihaluskan menggunakan sedikit minyak hingga tercium aroma harum.
- Masukkan lengkuas dan jahe, lalu kemiri sangrai yang sudah halus.
- Masukkan serai, cengkeh, kayu manis, daun jeruk purut, dan daun salam.
- Tambahkan air sesuai selera.
- Masukkan kepala ikan salmon.
- Proses memasak sekitar 15-20 menit atau hingga matang.
- Bubuhkan garam untuk menyeimbangkan rasa.
- Siap disajikan.
Kuah gulai berwarna kekuningan tampak berminyak, berasal dari minyak ikan salmon itu sendiri dan kemiri. Olahan tersebut cocok bagi saya, karena tidak menggunakan santan.
Sepertinya gulai kepala ikan salmon tidak perlu lagi ditambah penyedap rasa (atau tergantung selera). Rasa gurihnya sudah terasa.
Cita rasa gurih daging di kepala ikan salmon mewakili rasa dagingnya yang lembut ketika dikunyah. Di kepala ikan salmon terdapat tulang rawan yang renyah saat digigit. Juga sedikit kulit ikan yang enak dimakan.
Oh ya, kulit ikan salmon bisa dimakan dan kaya manfaat, asalkan kondisinya baik dan tepat cara memasaknya.
Ternyata gulai kepala ikan salmon enak banget. Gurih dan lembut. Sedapnya bikin ketagihan. Rasanya pun tidak pedas.
Tidak rugi menghidangkan gulai kepala ikan salmon untuk hidangan berbuka puasa, menggantikan soto ayam. Sayangnya, untuk sahur sudah keburu habis.