Budi Susilo
Budi Susilo Lainnya

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Panduan Mudik Menggunakan Kendaraan Pibadi

15 April 2023   08:05 Diperbarui: 15 April 2023   08:01 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panduan Mudik Menggunakan Kendaraan Pibadi
Gambar persiapan mudik dengan kendaraan pribadi oleh Andrew Poynton dari Pixabay

Sebentar lagi terjadi mobilitas besar-besaran. Dari daerah perantauan ke kampung halaman. Mudik. Melalui media massa kita menyaksikan pergerakan banyak orang menjelang Idul Fitri atau hari besar keagamaan lainnya.

Mudik membutuhkan beragam persyaratan, kadang disebut pengorbanan, agar sampai ke tempat tujuan. Di antaranya: uang, badan sehat, alat transportasi, infrastruktur mendukung.

Moda transportasi digunakan meliputi mobil, sepeda motor, kapal laut, angkutan penyeberangan, pesawat udara, kereta api, bus.

Arus mudik pun akan berkaitan dengan kemacetan panjang, kecelakaan, antrean di tempat peristirahatan, kendaraan mogok, pelanggaran kecepatan berkendara, kendala akibat pasar tumpah, kapasitas jalan tidak memadai, dan permasalahan lain.

Agar mudik menjadi nyaman, aman, dan penuh makna, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menerbitkan panduan lengkap

E-book 83 halaman itu berisi nomor-nomor penting, seluk-beluk tradisi mudik, ruas tol dan non-tol, rest area, segala informasi terkait mudik, hingga peta kuliner. Juga keterangan tentang mudik gratis.

Mudik gratis diselenggarakan oleh Kemenhub, BUMN, Pemda, PBNU, dan pihak swasta. Klik tautan https://s.id/mudiklebaran dari Kemenkominfo.

Berhubung belum pernah mengalami, saya tidak akan berkisah perihal mudik gratis yang aman dan nyaman. Juga tidak hendak menulis ulang tentang seluk-beluk mudik, tapi menuturkan panduan mudik menggunakan kendaraan bermotor roda empat (mobil).

Uraian ditulis berdasarkan pengalaman sebelumnya dalam melakukan penjelajahan jarak jauh menggunakan mobil.

Persiapan

Kendaraan bermotor roda empat seyogianya dikemudikan oleh orang yang mahir dan memiliki lisensi sesuai.

Langkah awal adalah menjaga kesehatan fisik dan mental. Diikuti dengan pemeriksaan kelaikan kendaraan untuk jalan jauh, kelengkapan surat, dan perlengkapan yang sekiranya perlu dibawa.

Sebaiknya tidak membenani kendaraan melampaui kapasitas ruang atau berat diperkenankan. Ada yang berpendapat, makin berat bawaan makin enak pula mobil dikendarai. Padahal tidak. Beban berlebihan dapat mengganggu stabilitas kendaraan. Bahaya!

Menyediakan dana cukup untuk perjalanan, memenuhi kebutuhan di kampung halaman, hingga kembali ke rumah. Termasuk mengisi kartu e-toll atau uang elektronik untuk perjalanan pergi pulang.

Memastikan keamanan rumah dengan mematikan aliran listrik yang tidak perlu, menyalakan lampu penerangan luar, menutup aliran gas dan air, dan mengunci pintu serta pagar.

Memberitahu RT dan tetangga dekat. Jangan lupa berdoa memohon keselamatan dan kelancaran dalam perjalanan.

Selama perjalanan

Usahakan beribadah tepat waktu. Perjalanan jauh tidak berarti merintangi pelaksanaan ibadah. Kenali penunjuk lokasi masjid.

Menguasai rute perjalanan dan jalan alternatifnya. Rajin mendengarkan berita tentang kondisi lalu lintas dan situasi jalan akan ditempuh.

Perjalanan luar kota berbeda perhitungan dengan di dalam kota, maka perhatikan kecepatan stabil dan jarak aman dengan kendaraan di depan.

Bila ada cadangan, lakukan penggantian pengemudi secara periodik. Jika tidak, istirahat di tempat aman setelah mengemudi 3-4 jam tanpa-henti.

Saat buka atau sahur (perjalanan di bulan Ramadan), sebaiknya pengemudi makan tidak berlebihan. Agar tidak mengantuk ketika "membawa" kendaraan. Pengalaman saya, hindari makan olahan ikan. Akan membuat lebih mengantuk. Mungkin para ahli bisa menerangkan hal ini.

Apabila mengantuk, jangan paksakan mengemudi. Lebih baik beristirahat. Ada yang bilang, laju kendaraan lebih cepat membuat tidak mengantuk. Salah besar!

Mengemudi dengan kecepatan tinggi dalam keadaan lelah dan mengantuk sangat berbahaya!

Tidak mudah terpancing emosi, ketika ada provokasi dari pengguna jalan lainnya atau menghadapi jalan macet.

Mengemudi dengan tenang, senantiasa mengindahkan aturan dan rambu-rambu, serta instruksi petugas lalu lintas.

Setelah Sampai

Lakukan inspeksi sepintas apakah kendaraan mengalami gangguan atau kerusakan.

Di kampung halaman boleh jadi sibuk mengunjungi atau dikunjungi banyak kerabat. Namun jangan lupakan waktu untuk cukup istirahat dan menjaga kebugaran.

Tidak pamer, yang mungkin akan menyebabkan kesia-siaan dalam pengeluaran uang.

Lakukan lagi persiapan fisik dan mental untuk perjalanan pulang.

Akhirul Kata

Tetapkan niat mengemudikan kendaraan bermotor roda empat penuh perhitungan, berkonsentrasi, dan berhati-hati. Demikian agar tiba di kampung halaman dan pulang kembali dengan bahagia.

Utamakan selamat agar mudik aman dan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun