Budi Susilo
Budi Susilo Lainnya

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kisah Menyiapkan Bingkisan Lebaran tanpa Repot

2 April 2024   06:08 Diperbarui: 2 April 2024   06:42 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Menyiapkan Bingkisan Lebaran tanpa Repot
Ilustrasi bingkisan Lebaran(Shutterstock/Puspa Mawarni168) diunduh dari kompas.com

Akhirnya saya melakukan ini: hanya memilih pihak yang berkaitan langsung dengan kafe atau memiliki kontribusi nyata.

Kemudian saya menyiapkan bingkisan lebaran. Memasukkan sejumlah lembaran ke dalam amplop putih ukuran kabinet.

Kisah Kedua

Satu ketika saya menjadi pemborong di sebuah kabupaten. Sudah menjadi rahasia umum, pekerjaan dari Pemda sarat dengan suap. Tanpa uang sogokan atau komisi (commitment fee) bakal sulit mendapatkan proyek.

Biasanya mereka menggelontorkan proyek pada triwulan tiga dan empat. Dalam jumlah lebih sedikit, proyek dikeluarkan pada bulan Ramadan. Dapat diduga, dari proyek-proyek itu oknum pengadaan mengharapkan uang haram tambahan untuk THR.

Bila memperoleh proyek, saya menyiapkan bingkisan lebaran untuk pejabat pengadaan berikut jajaran, berupa uang yang telah ditentukan besarannya.

Sedangkan bingkisan berbeda diberikan atas inisiatif sendiri kepada staf, satpam, dan tukang parkir. 

Bingkisan berupa batik yang dibungkus rapi. Saya membeli batik kodian di Pekalongan (pasar apa, saya lupa namanya).

***

Begitulah kisah menyiapkan bingkisan lebaran, yang tidak merepotkan dalam pengemasan dan pengirimannya.

Sekarang saya tidak menyiapkan bingkisan lebaran. Tidak perlu lagi memelihara "hubungan baik" dengan pihak tertentu.

Kalaupun ada, menyiapkan bingkisan lebaran berupa makanan ke tetangga. Itu pun saling antar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun