Budi Susilo
Budi Susilo Lainnya

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kreasi Outfit Pakai Sarung Tanpa Mengurangi Makna Lebaran

3 April 2024   07:58 Diperbarui: 3 April 2024   08:24 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi Outfit Pakai Sarung Tanpa Mengurangi Makna Lebaran
Outfit untuk lebaran (dokumen pribadi)

Bisa jadi pada hari-hari ini sebagian orang sibuk mematut-matut, memikirkan outfit yang akan dikenakan pada Idulfitri sebentar lagi.

Kalau perlu berangkat ke toko baju atau pusat grosir pakaian berburu baju lebaran kekinian. Tiap tahun dandanan untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan bisa saja berganti model. 

Tidak ada yang salah dengan antusiasme tersebut. Menjadi perkara apabila kehendak tersebut dipaksakan.

Daripada berlomba-lomba mencari baju baru, kenapa tidak melongok tumpukan pakaian di lemari? Barangkali di sana ada setelan yang masih bagus. Atau hem yang hanya dipakai setahun sekali.

Belakangan saya menjadi jenis manusia yang menggunakan pakaian tahun lalu untuk outfit lebaran.

Di lemari masih menggantung baju yang baru digunakan satu atau dua kali. Ditambah, sarung belum pernah dipakai. 

Sandal kulit bertali pun masih tampak bagus, karena jarang diinjak.

Hanya kopiah yang mesti beli baru, mengingat yang sudah ada mulai kusam di beberapa bagian.

Nah kenapa tidak mengombinasikan mereka menjadi outfit pada lebaran nanti? 

Saya akan menggunakan sarung untuk bawahan. Atasannya apa? Baju koko lengan panjang? Hem lengan pendek? Atau kaos polo?

Saya memadukan kaos polo, sarung, sandal kulit bertali, dan peci baru. Tidak perlu menambah pernak-pernik.

Dengan demikian penampilan tidak terlalu "formal" lebaran, tetapi terlihat kasual. Santai, namun tetap rapi untuk bersilaturahmi. 

Saya kira penampilan sederhana tapi rapi itu tidak mengurangi makna silaturahmi pada Idulfitri.

Simak reel berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun