Budiman
Budiman Mahasiswa

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mengelola Konflik dan Emosi Negatif Selama Ramadhan: Strategi Komunikasi yang Efektif

8 Maret 2024   10:31 Diperbarui: 15 Maret 2024   07:43 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengelola Konflik dan Emosi Negatif Selama Ramadhan: Strategi Komunikasi yang Efektif
Pengendalian Emosi (Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio)

b. Pengendalian Konflik

1). Pendekatan Emotif yang Tenang

Saat konflik muncul, penting untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi Anda. Jika Anda merasa marah atau frustrasi, cobalah untuk mengambil napas dalam-dalam dan memberi diri waktu untuk merenung sebelum bereaksi. 

Ketika Anda berbicara dengan tenang, hal ini dapat membantu mengurangi ketegangan dan membuka pintu untuk berkomunikasi yang lebih efektif.

2). Mengutamakan Solusi

Alih-alih memperdebatkan masalah atau memperpanjang konflik, cobalah untuk fokus pada mencari solusi yang memuaskan bagi semua pihak. 

Ajak pihak lain untuk berkolaborasi dalam menemukan solusi yang dapat menguntungkan semua orang. Mengutamakan solusi membantu mengalihkan fokus dari konflik ke upaya memperbaiki situasi.

3). Mencari Bantuan Pihak Ketiga

Jika konflik tidak dapat diselesaikan secara langsung antara pihak yang terlibat, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari pihak ketiga yang dapat menjadi mediator atau penengah. 

Mediator yang objektif dapat membantu mengarahkan percakapan, menyediakan perspektif tambahan, dan membantu mencapai kesepakatan yang adil bagi semua pihak.

4). Berusaha untuk Berkompromi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun