Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Seniman

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Film Religi vs Film Persepsi religi

5 April 2023   23:47 Diperbarui: 5 April 2023   23:58 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Religi vs Film Persepsi religi
Buya Hamka beserta istri (dok: minews.id)

Dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada yang menontonnya. Hal ini disebabkan film religi dapat menggambarkan situasi dan kondisi yang seringkali dihadapi oleh umat beragama, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan kecintaan pada agama.
 
Meskipun film religi memiliki manfaat, namun beberapa film religi juga dapat menimbulkan kontroversi, diantaranya:

1. Kontroversi mengenai interpretasi agama. Kadangkala film religi dapat menimbulkan kontroversi karena interpretasi agama yang berbeda-beda. Beberapa kelompok mungkin tidak setuju dengan interpretasi agama yang disajikan dalam film dan merasa bahwa itu tidak sesuai dengan keyakinan mereka.


2. Kontroversi mengenai kebenaran sejarah dapat pula menimbulkan kontroversi. Beberapa film religi yang mengambil cerita sejarah dari kitab suci atau tradisi agama tertentu dapat menimbulkan kontroversi mengenai kebenaran sejarah. Ada kemungkinan bahwa film tersebut melakukan interpretasi bebas dalam menggambarkan kisah sejarah atau memilih untuk mengabaikan beberapa fakta.


3. Film religius dapat pula menimbulkan kontroversi karena stereotipe yang muncul dalam film. Beberapa film dapat menggambarkan tokoh-tokoh atau kelompok-kelompok tertentu dengan cara yang sangat klise atau stereotipikal, yang dapat menyinggung perasaan orang yang merasa direpresentasikan secara negatif.


4. Kontroversi mengenai toleransi dan pluralisme yang digambarkan dalam film religi dapat menimbulkan kontroversi - karena kurangnya hal tersebut digambarkan dalam film. Hal ini dapat terjadi bila terlalu menekankan perbedaan agama atau menggambarkan agama lain dengan cara yang tidak akurat atau negatif.


5. Kontroversi mengenai unsur kekerasan dan kekerasan seksual yang dimuat dalam film religi yang tidak pantas atau tidak perlu. Kontroversi seperti ini dapat mengurangi kredibilitas film tersebut sebagai representasi agama atau nilai-nilai religius yang seharusnya dijaga.


6. Kontroversi bila film religi terlalu menekankan kepada aspek atau dibuat dengan tujuan komersial. Karena dianggap bahwa pembuatan film tersebut lebih kepada mencari keuntungan, bukan untuk menyampaikan pesan religius yang sebenarnya.

Maka lalu ada tips yang perlu diimplementasikan oleh penonton, misalnya: penonton selalu menganalisa film-film religi yang ditontonnya - apa nilai-nilai yang dapat diperoleh dari menonton film tersebut. Tips lainnya adalah, bila kita melihat bahwa dalam film tersebut lebih banyak persepsi si pembuat film/sutradara, jangan sampai menggoyahkan keyakinan yang sudah lebih dahulu kita yakini kebenarannya, dan hal ini sering dinamai dengan perlunya percaya diri dalam beragama. 

Semoga bermanfaat.

#salamcerdas 

 
#samber thr
#samber 2023 hari 5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun