Cak Glentong
Cak Glentong Guru

Pemerhati masalah budaya dan agama

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ayo Menilai Puasa Diri Kita Sendiri

24 April 2021   20:41 Diperbarui: 24 April 2021   20:44 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayo Menilai Puasa Diri Kita Sendiri
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Dalam agama Islam banyak istilah yang bermakna jalan seperti syariah, manhaj, suluk, thoriqoh dan shiroth. Menjadi bukti bahwa kita seperti orang yang berjalan (salik) di sebuah jalan panjang kehidupan, ujungnya adalah rumah kematian. Karena berada di jalan kita harus aktif berjalan, dinamis dan tidak statis. Tetapi bagaimana mungkin ibadah kita bisa dinamis, jika tidak ada kesadaran kekurangan  dalam ibadah ??? Adakah manusia yang ibadahnya pada tingkat sempurna??  Nabi Muhammad shallahu 'alahi wa sallam manusia terpilih, selalu berusaha meningkatkan kualitas ibadahnya, bahkan menurut Istri beliau,

Aisyah rodhiallahu anha, Nabi Muhammad shallahu 'alahi wa sallam sholat sampai kaki bengkak dan gemetaran. Aisyah heran mengapa nabi masih beribadah seperti itu, padahal sudah diampuni dosa-dosanya. Nabi shallahu 'alahi wa sallam menjawab bahwa dirinya ingin menjadi hamba yang bersyukur.

Jika nabi yang mulia saja begitu sungguh beribadah, begitu sungguh-sungguh bermuhasabah, lantas bagaimana dengan kita?? Para sahabat yang mulia telah menunjukan kepada kita bagaimana mereka bersungguh-sungguh dalam memperbaiki ibadah mereka. Bagaimana dengan kita?? Kepada Allah kita meminta kekuatan, kepada Allah pula kita minta bimbingan agar bisa berjalan di atas jalan yang lurus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun