Hamdani
Hamdani Konsultan

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Ramadan Ibadah Istimewa

12 Mei 2019   23:40 Diperbarui: 12 Mei 2019   23:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Ramadan Ibadah Istimewa
Drs. Tgk Ayyub Yusuf (dokpri)

Alhamdulillah hari ini Ahad, 7 Ramadhan 1440 kita memasuki puasa yang ke delapan. Berarti sudah kita jalani puasa kita selama tujuh hari. Oleh karena itu sepatutnya kita bersyukur kepada Allah Swt atas kesempatan dan anugerah yang dlimpahkan kepada kita semua.

Detik demi detik, menit demi menit, menit ke jam, hingga ke hari, bulan dan setahun. Tak terasa usia kita terus bertambah namun kesempatan hidup pada hakikatnya sudah berkurang. Karenanya kita harus mampu memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Banyak manusia sekarang ini yang lalai menggunakan kesempatan yang diberikan oleh Allah dengan baik. Perkara ini dapat dilihat dalam kehidupan kita saat ini, orang-orang lebih disibukkan dengan WhatSapp (WA). Gejala itu bukan hanya dilakukan dikalangan bawah, bahkan level atas juga demikian.

Kalaulah yang mereka baca tentang hadist nabi atau membaca hal-hal yang bermanfaat, namun justru di media WhatSapp itu masuk berbagai macam hal yang terkadang tidak bernilai.

Padahal berpuasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum tapi juga termasuk tidak berkata-kata yang tidak bermanfaat atau sia-sia. Dan dalam ini kita menghabiskan waktu, lalai untuk hal-hal yang tidak bernilai ibadah.

Sungguh manusia itu dalam keadaan rugi. Mereka tidak menyadari bahwa kesempatan hidup bisa berakhir kapan saja. Saat ajal dijemput dan kematian bisa datang kapan pun, baru kemudian kita menyesalinya.

Oleh sebab itu hendaklah kita semua memperhatikan waktu, detik, jam, hari, bulan, hingga tahun agar dapat kita gunakan dengan sebaik-baiknya dalam beribadah kepada Allah sehingga saat nanti kita meninggalkan dunia ini memiliki bekal di akhirat.

Allah Swt telah berjumpah mengenai waktu, sebagaimana firmanNya dalam surat Al-'Asr. Allah mengatakan "sungguh, manusia berada dalam kerugian". (Ayat 1, QS-Al-'Asr).

Siapa yang rugi? Mereka adalah orang-orang yang lalai dengan dunia. Mereka lalai dari beribadah kepada Allah Swt. Sedangkan kehidupan dunia hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Sesungguhnya akhirat itulah yang kekal abadi.

Maka marilah kita gunakan kesempatan baik ini untuk kita berbuat amal sebanyak-banyaknya pada bulan ramadhan. Karena bulan ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa.

Ada dua ibadah yang sangat istimewa untuk kita ketahui; pertama adalah ibadah shalat, istimewa karena perintah shalat diterima langsung oleh Rasulullah Saw dari Allah Swt. Dan ibadah shalat ini merupakan media komunikasi vertikal antara hamba dengan Rabb-nya secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun